Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, pernah mengeluarkan kritikan pedas terhadap prestasi Indonesia.
Seperti yang pernah diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Taufik melontarkan kritik kepada Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melalui media sosial Instagram terkait kegagalan wakil tunggal putra pada turnamen Indonesia Open 2018.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menyayangkan dua wakil Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, yang tersingkir pada fase-fase awal Indonesia Open 2018.
Jonatan kalah dari Viktor Axelsen (Denmark) pada babak pertama, sedangkan Anthony disingkirkan Kento Momota (Jepang) pada babak kedua.
(Baca Juga: Kabar Bahagia Datang dari Lee Chong Wei)
Taufik pun menyinggung PP PBSI untuk segera mengganti pelatih tunggal putra pelatnas saat ini, Hendry Saputra, dengan sosok lain yang lebih kompeten.
Terkait komentar dan kritikan tersebut, pelatih tunggal putra Indonesia sekarang, Hendry Saputra, angkat bicara.
Hendry berbicara dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Badminton Indonesia.
"Ini justru memotivasi saya. Saya minta dukungan. Kalau atletnya down, logikanya harus didukung, dong," kata Hendry Saputra menanggapi komentar negatif tentang prestasi tunggal putra Indonesia selama ini.
"Saya katakan kepada atlet saya, kalau digituin ya kamu mesti menunjukkan pada mereka dengan prestasi. Mudah-mudahan Tuhan mengizinkan. Kalau kalah, kami belajar lagi," ucapnya.
Kehendak Tuhan pun akhirnya terjawab pada Asian Games 2018.
Di ajang muti-event terbesar di Benua Asia dan Indonesia menjadi tuan rumah tersebut, sektor tunggal putra berhasil mempersembahkan dua medali.
Jonatan berhasil merebut medali emas, sedangkan Anthony sukses mendulang perunggu.
Dengan hasil ini, Hendry seolah ingin mengatakan bahwa sektor yang dilatihnya dapat berprestasi.
(Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Media Malaysia Sebut Jonatan Christie Berhati Emas karena Alasan Ini)
"Saya selalu berdoa semoga Tuhan kasih petunjuk supaya mengungkap apa yang dikatakan orang-orang itu salah, karena kami bekerja sungguh-sungguh," ucap Hendry.
"Atlet saya sudah berjuang untuk dirinya sendiri, untuk PBSI, dan untuk negara. Jadi, kalau ada tekanan, harapan yang over atau perkataan yang tidak bagus, hal itu harus kita jaga," tutur Hendry.
Setelah Asian Games 2018, Hendry berharap anak didiknya bisa terus konsisten.
"Konsisten! Ini yang paling utama dan paling menantang. Konsisten dari segi prestasi dan bagaimana dia mengelola keadaan dirinya sendiri," ujar Hendry.