Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Balap sepeda downhill adalah olahraga yang membutuhkan kecepatan dan nyali yang sangat tinggi dari sang pebalap sepeda. Disiplin ini memang memicu adrenalin dan sangat seru untuk disaksikan.
Dalam pelaksanaan Asian Games, balap sepeda downhill telah digelar pada Asian Games Bangkok 1998, Asian Games Busan 2002, dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Pada pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia, para pebalap sepeda downhill Merah-Putih tampil luar biasa dengan meraih dua keping medali emas.
Salah satunya adalah Khoiful Mukhib yang meraih medali emas di nomor balap sepeda downhill putra.
Khoiful adalah pebalap sepeda pelatnas yang berhasil menggebrak dengan meraih emas di downhill. Apalagi, disiplin ini sempat tak digelar padaAsian Games 2006, 2010, dan 2014.
"Ini kali pertama saya mengikuti multi-event dan saya sangat senang bisa mengikuti Asian Games serta meraih emas," ucap Khoiful kepada Bolasport.com Selasa (28/8/2018).
"Emas ini saya persembahkan untuk negara yang berulang tahun ke-73, juga kepada orangtua, istri saya, dan kepada semua masyarakat Indonesia," tutur Khoiful.
(Baca juga: Meski Sudah Habis 5 Hari Lalu, Maskot Asian Games Belum Distok Ulang)
Pria yang telah menjajal balap sepeda downhill sejak 2009 pun ini juga tak lupa akan dukungan dari klubnya 76 Rider.
Khoiful tergabung dengan skuat downhill rider 76 Rider sejak awal mula dia menggeluti downhill.
"Klub saya, 76 Rider, selalu mendukung. Apalagi, saya sudah sejak 2009 sebagai pebalap 76 Rider. Arahan dan bimbingan selalu saya rasakan dari klub," ucap pria yang akan segera menjadi ayah ini.
Manajer tim 76 Rider, Rudy Purnomo, pun menyatakan bahwa hasil yang diraih Khoiful ini sangat disyukuri.
"Kami semua tentu senang dan bersyukur karena atlet yang kami bina berhasil berprestasi untuk bangsa dan negara," ucap Rudy.
Hal ini sekaligus semakin mengokohkan misi 76 Rider untuk membina para atlet downhill berbakat Indonesia.
Balap sepeda downhill Asian Games 2018 yang digelar di Subang, Jawa Barat, ini pun memiliki rute turunan dan tanjakan yang menantang sepanjang 2 km.
Bagi Khoiful, tantangan itu tak pernah membuatnya gentar.
""Saya tak takut dengan medan di trek downhill. Saya terbiasa karena sudah berlatih dan tak masalah dengan trek ekstrem,” tutur pria yang juga gemar berolahraga selain balap sepeda ini.
Karena itu, Khoiful pun selalu sangat menikmati setiap balapan dan berharap bisa selalu mengharumkan nama Indonesia di berbagai turnamen internasional.