Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap KTM, Bradley Smith, mengomentari fenomena banyaknya pebalap muda yang bakal meramaikan kejuaraan MotoGP musim mendatang.
Ada tiga pebalap Moto2 yang sudah mengamankan tempat pada balapan grand prix kelas premier musim 2019.
Mereka adalah pebalap kandidat juara Moto2, Francesco Bagnaia dan Miguel Oliveira, serta juara Moto3 musim 2017 Joan Mir.
Bagnaia mendapat kontrak langsung dari Ducati dan akan ditempatkan di tim Pramac Racing, sementara Miguel Oliveira bakal membela tim satelit KTM Tech3.
Adapun Joan Mir berhasil membuat Suzuki Ecstar tidak memperpanjang kontrak Andrea Iannone demi menyediakan tempat baginya.
Selain itu, pebalap Moto2 berusia 19 tahun Fabio Quartararo juga masuk dalam kandidat kuat pebalap tim satelit Yamaha.
Quartararo bahkan disebut-sebut sebagai titisan Marc Marquezlantaran dimanajeri oleh Emilio Alzamora yang merupakan mentor Marc Marquez.
Selain itu, dua gelar juara pada ajang Moto3 CEV juga melambungkan nama pebalap berkebangsaan Prancis tersebut.
(Baca Juga: Berniat Lakukan Atraksi usai Menangi Balapan, Mobil Rossi Justru 'Nyangkut' di Pinggir Lintasan)
Bradley Smith pun menjadi salah satu 'korban' dari fenomena tersebut.
Setelah dipastikan terdepak dari tim pabrikan KTM pada akhir musim, Bradley Smith kesulitan untuk menemukan tim baru.
"Pada akhirnya situasinya terlihat seperti ini, semua pabrikan khawatir untuk tidak mendapatkan titisan Marc Marquez. Sesederhana itu," kata Bradley Smith dikutip Juara.net dari Speedweek.
"Kenyataannya adalah, jika Anda bertanya kepada saya, tidak ada yang namanya titisan Marquez," ucap Smith kemudian.
(Baca Juga: Skuat Sudah Ditentukan, Tim Skateboard Indonesia Targetkan Medali Emas pada Asian Games 2018)
Bradley Smith berpendapat bahwa ada proses yang panjang sebelum meraih kesuksesan pada ajang MotoGP.
Dia pun menunjuk Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso sebagai contoh bahwa diperlukan kesabaran dan kerja keras untuk mencapai target yang diinginkan.
"Danilo Petrucci menuai loyalitasnya dengan Ducati selama bertahun-tahun. Dia punya waktu untuk berkembang," tutur Smith.
"Dovizioso tidak menjadi pemenang dalam semalam bersama Ducati. Dia bekerja tanpa kenal lelah selama bertahun-tahun dan mengembangkan motornya sampai semua rodanya menyatu.
"Stamina dan kesabaran ini nampaknya sudah hilang di beberapa tim dan pabrikan saat ini, di seluruh dunia, tidak hanya MotoGP," ucap pebalap berkebangsaan Inggris tersebut.
Di tengah ketidakjelasan masa depannya pada ajang MotoGP, Bradley Smith mendapatkan tawaran untuk menjadi pebalap penguji.
Yamaha dan KTM menjadi dua tim yang dikabarkan tertarik untuk menggunakan jasa Bradley Smith dalam pengembangan motor mereka.