Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
tim bulu tangkis se-Indonesia itu.
Sirnas 2018 akan digelar di GOR Susy Susanti, Tasikmalaya, 23-28 Juli.
Bukan pertama kali kota Tasikmalaya dipilih menjadi tuan rumah sirnas. Pada 2014, kota berjuluk Mutiara dari Timur itu juga pernah menjadi persinggahan Hera Desi Ana Rachmawati dkk.
"Tahun ini Djarum Sirnas kembali akan berlangsung di delapan kota yang tentu dari masing-masing kota yang terpilih sudah dipastikan siap menggelar sirnas 2018 dengan sukses," tutur Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.
PBSI sendiri menganggap bahwa di Tasik banyak pemain-pemain potensial yang belum tergali.
Karena atlet-atlet asli Tasik memang terkenal memiliki teknik yang halus dan berbeda dengan cara bermain pemain asal Timur yang banyak bermain mengandalkan kekuatan.
Melihat peta persaingan yang cenderung merata, Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguna Kurniawan, mengaku tak mau timnya hanya menjadi penonton di Tasik.
(Baca Juga: Dani Pedrosa Soroti Kemampuan Motor Honda Ketika Melibas Tikungan)
Peraih juara All England 1979 bersama Verawaty Fajrin di nomor ganda putri dan Christian Hadinata di ganda putra itu mengaku telah menyiapkan skuat terbaik Jaya Raya untuk bertarung di Tasik.
"Bisa dipastikan mereka akan turun all out di Tasik. Kami terus melatih mereka untuk hasil oke," tutur Imelda kepada Bolasport.
Maklum, pada gelaran seri sirnas sebelumnya di Riau, Jaya Raya berhasil menggondol empat medali.
"Saya harap empat medali bisa diraih dari berbagai nomor. Semoga tunggal putri bisa menghadirkan kejutan di Tasik," ujar Imelda.
Jaya Raya masih tetap akan mengandalkan Ferdian Mahardika Ranialdy atau Irfan Fadhillah, yang merupakan langganan juara di sirnas.
Selain itu, Imelda juga mengkhawatirkan tuan rumah yang hanya memiliki dua buah GOR. Pasalnya, Imelda dan tim butuh tempat untuk pemanasan dan berlatih sebelum bertanding.
(Baca Juga: Pemanggilan Egy Maulana Vikri untuk Piala Asia U-19 Melanggar Statuta FIFA, Indra Sjafri Beri Komentar)
"Saya rasa jumlah GOR masih belum banyak. Kami juga butuh lapangan untuk berlatih di Tasik nanti," ujar Imelda.
Imelda berharap GOR yang telah disiapkan di Tasik juga memenuhi standar untuk menggelar kejuaraan.
Tanpa Ratu Sirnas
Meski bermain di Jawa Barat, rupanya tak membuat sang ratu sirnas, Hera Desi Ana Rachmawati come back bersama klubnya Mutiara Cardinal asal Bandung.
Ya, pebulu tangkis kelahiran Purworejo itu memilih off dari dunia tepok bulu pasca menikah pada April silam.
"Saya lihat terlebih dahulu saja situasinya nanti, karena semua akan dirembukkan dulu dengan suami. Saya sudah tidak punya target muluk-muluk lagi tahun ini. Sudah saatnya yang muda-muda yang berkreasi," ucap Hera.
Jika memang memilih berhenti dari bulu tangkis, Hera sudah punya modal ilmu kepelatihan yang ia asah di klub yang membesarkan namanya itu.