Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Star Syndrome sebuah kondisi yang bisa menjatuhkan mentalitas pemain sepak bola karena opini dan pujian berlebihan dari publik
Seorang pemain sepak bola dengan kemampuan olah bola diatas rata-rata tentu akan mendapat pujian setinggi langit dari para penggemar.
Namun ketika kemampuan dan skil tinggi yang tidak dibarengi dengan prestasi yang gemilang terkadang akan menjadi senjata makan tuan.
Hal itulah yang mungkin hingga kini menjadi permasalahan bagi pemain berbakat yang tiba-tiba kebintangannya meredup.
Padahal sebelumnya banyak pujian dari berbagai khalayak, entah suporter atau media yang mengiring opini publik ke ranah yang lebih luas.
Fenomena serupa mungkin kerap sekali terjadi di Indonesia, ketika beberapa nama pemain Indonesia dianggap calon bintang dan digadang-gadang akan menjadi pemain yang berjaya.
Namun, seiring waktu berjalan, setelah pujian-pujian mulai meredup karir beberapa pemain ini juga ikut meredup.
Hal itulah yang disebut sebagai Star Syndrome, di mana sebuah kondisi seseorang yang terlalu asik dengan popularitasnya dan lupa dengan ekspektasi publik yang harus dipenuhi.
Star Syndrome biasa di alami oleh orang-orang yang menjadi publik figur seperti pemain sepak bola, artis hingga pejabat.
Akibat Star Syndrome awalnya akan membuat seseorang menjadi lebih kompetitif namun ada kecenderungan destruktif.
Kerugian ini biasanya sangat terasa di dalam dunia sepak bola, ketika ada satu nama yang di bintangkan dan dipuja setinggi langit.
Ia akan merasa menjadi tumpuan satu tim padahal hal itu bukanlah hal yang baik mengingat sepak bola adalah olahraga tim.
Ketika seseorang menjadi dominan dalam satu tim saat itulah sifat egois dan perasaan berdiri lebih tinggi dari lainnya akan muncul.
Untuk itulah terkadang perang pelatih dan publik juga penting dalam memberikan dukungan kepada para pemain berbakat.
Supaya tidak memberikan apresiasi secukupnya dan memotivasi yang baik bagi para pemain.
Di sisi lain, pemain juga perlu perlu berhati-hati dalam menanggapi opini publik yang terlalu berlebihan.
Selebihnya pemain juga harus memiliki mentalitas yang kuat, jangan terbang hanya karena pujian, dan tumbang karena cacian.