Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atlet basket difabel Indonesia yang akan tampil pada Asian Para Games (APG) 2018 rupanya belum mendapatkan kursi roda yang sesuai dengan standar.
Hal itu terlihat saat BolaSport.com menghadiri pertandingan uji coba antara Indonesia dan Thailand di Old Sports Hall, British School Jakarta, Tangerang Selatan, Senin (25/6/2018).
Baca juga: Perjuangan Atlet Difabel Perkenalkan Olahraga Basket Kursi Roda di Indonesia
Dalam laga tersebut, pemain Indonesia masih menggunakan kursi roda rakitan dan sebagian mendapatkan pinjaman dari negara Jepang.
"Kami masih terkendala dengan peralatan. Nanti bulan Agustus baru datang (kursi rodanya)," ujar Fajar saat ditemui BolaSport.com dan para awak media lainnya di British School Jakarta, Tangerang Selatan, Senin (25/6/2018).
"Jadi saat test event nanti (27 Juni-3 Juli 2018), masih pakai kursi roda yang ini (belum sesuai standar)," kata Fajar.
Fajar menyebutkan bahwa ketersediaan kursi roda yang memenuhi standar sangatlah penting terhadap performa para pemainnya saat bertanding.
Menurut dia, jika menggunakan kursi roda non-standar, para pemainnya kerap terjatuh. Selain itu, terkadang kursi roda yang ada tak sesuai dengan spesifikasi ukuran tubuh pemain.
"Sama seperti kita kalau pakai sepatu. Kursi roda saya nggak bisa dipakai orang lain. Pinggang harus pas, tinggi harus pas," ujar Fajar.
"Terkadang pemain kita yang low masih pake kursi yang high. Jadi memang masih nggak sesuai," tutur dia menambahkan.
Kursi roda basket difabel yang sesuai standar memang membutuhkan biaya besar. Harganya diperkirakan bisa mencapai Rp 20 juta.
Kapten timnas basket kursi roda Indonesia, Donald Putra Santoso, sebenarnya mengharapkan peralatan yang dijanjikan bisa datang lebih cepat dari bulan Agustus 2018.
Donald berharap demikian karena para pemain basket difabel butuh waktu untuk beradaptasi dengan kursi roda baru mereka masing-masing.
Terkait hal lainnya, Donald juga mengeluhkan soal fasilitas yang kurang mendukung saat timnas basket kursi roda berlatih di pemusatan latihan (pelatnas) Solo, Jawa Tengah.
Ia pun bersyukur kini timnas basket kursi roda Indonesia sudah berpindah tempat latihan ke Jakarta yang memiliki banyak fasilitas menunjang.
"Kita kan baru pindah latihan dari Solo ke Jakarta sekitar seminggu setengah lalu. Perkembangannya jauh lebih baik di Jakarta karena fasilitasnya bagus," ucap Donald.
"Kalau di Solo, permukaan lapangan basketnya nggak rata, bergelombang, akhirnya banyak yang cedera. Apalagi lapangannya terbuka, sering hujan. Mungkin itu hal kecil, tetapi jadi berpengaruh ke semangat berlatih," tutur dia.
Asian Para Games 2018 akan diselenggarakan seusai ajang Asian Games 2018, tepatnya pada 8-16 Oktober mendatang, di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Pesta olahraga difabel se-Asia tersebut akan mempertandingkan 18 cabang, di antaranya basket kursi roda, paracycling, tenis meja, bulu tangkis, dan lain-lain.