Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kepala kru mekanik Cal Crutchlow (LCR Honda), Christophe Bourguignon, mengatakan bahwa biaya perbaikan motor MotoGP sangat mahal.
Ajang balap MotoGP sangat berbeda dengan ajang balap World Superbike dalam hal motor yang digunakan dalam kompetisi.
Jika pada World Superbike bisa menggunakan motor yang memang diproduksi secara komersial, MotoGP menggunakan motor khusus yang memang dibangun untuk balapan MotoGP.
Baca Juga: Meski Gagal Podium, Sebastian Vettel Sukses Merusak Pesta Lewis Hamilton
Setiap sparepart yang digunakan pada motor MotoGP diproduksi secara terbatas dan tidak diperjualbelikan secara bebas.
Dengan kecepatan maksimal hingga 350 km/jam, pebalap MotoGP memang memiliki potensi besar untuk mengalami kecelakaan.
Hal itu membuat biaya perbaikan motor MotoGP membutuhkan biaya tinggi karena semua komponen tidak diproduksi massal.
"Setiap bagian elektronik sangat mahal. Setiap sensor tekanan dapat berharga 2.000 euro (Rp 33 juta). Ini adalah bagian khusus dan tidak diproduksi massal," kata Christophe Bourguigon.
"Setiap kabel, setiap komponen juga dilindungi oleh suku cadang khusus," lanjutnya.
Baca Juga: Momen Overtake Rossi kepada Stoner di Laguna Seca Terulang pada World Superbike
Christophe Bourguigon menambahkan jika biaya perbaikan motor MotoGP bisa menghabiskan biaya hingga 80.000 euro.
"Motor-motor itu berat dan jika seorang pebalap mengalami kecelakaan, Anda dapat dengan cepat menghabiskan antara 50.000-80.000 euro (Rp 825 juta - Rp 1,3 miliar)," ujar Bourguigon.
Bagi tim yang memiliki banyak sponsor besar hal itu bukanlah menjadi permasalahan besar, berbeda halnya dengan tim independen yang memiliki anggaran terbatas.