Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Turnamen bulu tangkis Malaysia Open 2018 akan segera berlangsung dalam waktu dekat, tepatnya mulai Selasa (26/6/2018) depan.
Sebagai salah satu turnamen bulu tangkis perorangan elita di dunia, Malaysia Open tentu memiliki sejarah tersendiri.
Salah satunya ialah turnamen ini sudah bergulir sebelum negara Malaysia mendapatkan kemerdekaan.
Berdasarkan catatan histori, Malaysia mengumumkan merdeka dari Kerajaan Inggris pada 31 Agustus 1957, sedangkan turnamen Malaysia Open pertama kali digelar pada 1937.
Artinya turnamen Malaysia Open berusia 20 tahun lebih tua daripada negara Malaysia.
Saat itu, pebulu tangkis-pebulu tangkis Malaysia yang turut serta pada turnamen ini berada di bawah bendera Negara Bagian Federasi Malaysia (Federated Malay States).
Kemudian, mulai tahun 1950 mereka mulai menggunakan nama Federasi Malaya (Federation of Malaya) hingga penyelenggaraan Malaysia Open 1962.
(Baca Juga: Marcus Rashford Ingin Tiru Cristiano Ronaldo pada Piala Dunia 2018)
Negeri Jiran baru benar-benar menggunakan nama Malaysia pada tahun 1963 hingga sekarang.
Turnamen Malaysia Open pernah tidak dipertandingkan pada tahun 1942 hingga 1946 karena pecahnya Perang Dunia II.
Setelah itu, turnamen ini kembali absen digelar dalam rentang tahun 1969-1982.
Memasuki tahun 2007, turnamen Malaysia Open resmi masuk level Super Series dalam turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).
Seiring perubahan nama turnamen pada awal tahun ini, Malaysia Open 2018 pun kini masuk ke dalam kategori BWF World Tour Super 750.
Turnamen ini akan berlangsung pada 26 Juni hingga 1 Juli 2018 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.
Salah satu peserta yang berambisi tampil gemilang pada Malaysia Open 2018 adalah pasangan ganda putra nomor satu dunia dari Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Duet berjulukan Minions ini berambisi mempertahankan gelar juara Malaysia Open setelah pada tahun lalu sukses naik ke podium kampiun.