Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
teman suka olahraga lari? Yap, ini merupakan salah satu olahraga yang praktis untuk kita lakukan sehari-hari.
Namun, tahukah teman-teman apa yang terjadi pada tubuh saat kita berlari?
Yuk, kita cari tahu bersama!
Sakit perut atau kram adalah masalah yang sering dialami pelari.
Ini karena tubuh kita menggerakkan darah ke arah otot dan menjauh dari usus.
Akibatnya, sistem pencernaan makanan mulai melambat.
(Baca Juga: VIDEO - Penyelamatan Kelas Dunia Rekan Setim Cristiano Ronaldo Jadi Trending Topic)
Ini juga merupakan alasan mengapa kita sebaiknya tidak makan besar sebelum berlari.
Pilih makanan ringan, seperti buah dan sandwich yang mudah untuk dicerna.
Saat berlari, kita kadang-kadang merasa nyaman seperti melayang.
Sebab, berlari jarak jauh memicu pelepasan endorfin, zat kimia di otak yang menghasilkan perasaan bahagia, dan bahkan membuat tubuh kita merasa kebal terhadap rasa sakit.
Ada juga dopamin yang merangsang munculnya perasaan senang, sementara serotonin membuat suasana hati lebih baik.
Faktor-faktor ini kemungkinan besar memberi efek baik saat seseorang berlari, seperti mengurangi gejala stres, kecemasan dan depresi.
Pada umumnya, jumlah energi atau kalori yang masuk dan keluar, menentukan berat badan kita.
Berlari bisa menciptakan kekurangan kalori dan kehilangan lemak melalui pengeluaran energi.
Berdasarkan alat pengukur pembakaran energi, jika berat kita 65 kilogram dan kita berlari dengan kecepatan 6,5 kilometer per jam, kita bisa membakar sekitar 130 kalori dalam 20 menit.
Berlari juga bisa memperkuat tulang dan otot serta membantu metabolisme.
(Baca Juga: Dicemooh Sepanjang Laga, Cristiano Ronaldo Pulangkan Maroko Hanya Lewat Satu Tembakan Akurat)
Namun, pada titik tertentu, kita tidak dapat membangun otot hanya dengan berlari.
Untuk itu diperlukan latihan lain seperti latihan beban untuk mendapatkan otot yang diinginkan.
Saat kita mengambil langkah, jantung dan paru kita juga mulai bereaksi.
Mereka bekerja mengalirkan darah ke otot agar terjadi pembakaran yang menghasilkan tenaga.
Pada saat tertentu, jantung kita juga akan mengalami kelelahan.
Jadi penting untuk melatih jantung agar bisa bertahan mendukung langkah kita saat berlari.
Suhu tubuh kita meningkat saat berlari, terutama pada cuaca panas.
Namun, keringat bisa menurunkan suhu tubuh.
Agar berlari menjadi lebih nyaman, kuncinya adalah berpakaian dengan tepat untuk melindungi dari cuaca dingin atau panas.
Ya, ada beberapa kelemahan saat berlari.
Salah satunya soal risiko cedera.
Berlari adalah aktivitas berulang, oleh karena itu otot dan sendi mengalami tekanan yang berulang juga.
Itulah mengapa pelari kadang mengalami pembengkakan sendi, cedera otot dan tekanan jantung.
(Baca Juga: Bikin Gol di 3 Piala Dunia, Luis Suarez Resmi Jadi Legenda Uruguay)
Oleh karena itu, sebelum berlari kita sebaiknya melakukan persiapan dengan benar.
Latih otot dan sendi kita lewat pemanasan untuk mencegah cedera.
Lakukan peregangan dengan benar sebelum dan sesudah lari jarak jauh, dan beri waktu istirahat dan pemulihan yang cukup.