Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu mantan pemain sepak bola Irak bernama, Sharar Haydar, mengenang insiden atas penyiksaan pemain sepakbola setelah mereka kehilangan satu pertandingan ke Jordania.
Ia diseret menyeberangi trotoar dengan dua pemain lainnya, dimana penyiksaan itu adalah hal keji yang diterimanya semasa itu.
Haydar mengatakan, "Ia (Uday) menanggalkan kemeja kami, mengikat kaki kami bersama-sama dan menarik lutut kami di atas sebuah bar saat kami berbaring."
"Kemudian mereka menyeret kami di atas trotoar dan beton, menarik kulit dari punggung kami", Katanya.
Penyiksaan tidak berhenti di situ, dan Haydar dikurung di penjara dan dicambuk setiap hari.
Uday ingin mencontohkan para atlitnya dan menakut-nakuti massa dengan perlakuannya terhadap tokoh-tokoh publik, bayangkan apa yang akan dilakukannya pada orang biasa yang bahkan seorang pahlawan olahraga sekalipun diperlakukan dengan brutal.
Para pemain Irak sudah terbiasa dengan praktik Uday, dan berharap mereka menghabiskan waktu dipenjara daripada menjadi pemain bola.
Seorang Mantan pemain bernama Ahmed Redi juga mengatakan "Kami selalu bercanda tentang memiliki tiga rumah, pertama rumah kami sendiri, stadion, dan terakhir penjara."
Jika Uday tidak senang, pemain akan menemukan diri mereka di penjara selama berhari-hari atau berminggu-minggu pada suatu waktu. (Afif Khoirul Muttaqin)