Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pebasket Golden State Warriors, Matt Barnes (38), membuat pengakuan mengejutkan soal kebiasaannya merokok ganja sebelum menjalani pertandingan.
Pengakuan tersebut dilontarkan Matt Barnes dalam wawancaranya dengan BBC Sport yang beredar pada Kamis (31/5/2018) hari ini.
Barnes, yang berkontribusi mengantarkan Golden State Warriors menjuarai NBA musim lalu, kerap merokok ganja pada 6 jam sebelum berlaga.
Meski melanggar aturan NBA, Barnes mengaku memakai ganja setelah berdiskusi dengan sang pelatih, Steve Kerr, yang juga pernah mengonsumsi ganja untuk meredakan sakit punggung kronis.
"Saya akan merokok ganja enam jam sebelum pertandingan. Kami berlatih pada pagi hari, kemudian saya pula dan merokok (ganja), tidur siang, mandi, makan, dan pergi bermain," kata Barnes yang pensiun pada akhir tahun lalu.
Menolak disebut kecanduan
Ganja rupanya telah menjadi bagian dari kehidupan Barnes sejak dia masih berusia 14 tahun. Namun, dia menolak jika disebut sudah kecanduan.
Selama 14 musim berkarier pada NBA bersama tujuh tim yang berbeda, Barnes menggunakan ganja untuk mengontrol rasa sakit, bersantai, dan membantunya tidur.
"I would smoke cannabis six hours before a game."#NBA champion Matt Barnes has given an honest interview about the use of the drug in basketball.
— BBC Sport (@BBCSport) May 31, 2018
https://t.co/XGtXkshjuW pic.twitter.com/dfsh5g0VJM
Dengan ganja, Barnes mengaku merasa tenang. Terlebih lagi, para atlet sering diminta memainkan berbagai laga intensitas tinggi di kota-kota yang jauh dalam waktu beberapa hari.
Mantan power forward andalan Denver Nuggets, Kenyon Martin (40), juga pernah melakukan pengakuan serupa saat diwawancarai Bleacher Report pada April lalu.
(Baca juga: Bos Golden State Warriors Kecewa Timnya Lolos ke NBA Finals 2018)
Dalam sesi tersebut, Barnes memperkirakan bahwa 85 persen dari seluruh pebasket NBA merokok ganja sepanjang kariernya.
Salah satu mantan rekan setim Barnes, Al Harrington (38), telah mendirikan perusahaan ganja untuk medis setelah pensiun dari kariernya sebagai pebasket.
Pebasket yang pensiun pada 2014 itu mengaku pertama kali merokok ganja setelah menjalani pertandingan bersama Warriors pada 2007.
Selanjutnya, Harrington selalu mengisap ganja saat libur kompetisi sampai tujuh tahun berikutnya. Ia juga memakai kapsul gel dan krim yang mengandung ganja untuk mengatasi nyeri.
"Bahkan para pelatih dan pemilik klub juga menggunakannya," kata Harrington.
"Setiap tim yang saya bela setidaknya memiliki lima pemain yang memakai ganja, dan tidak sekalipun mereka tiba pada sebuah laga di bawah pengaruh ganja.
Harrington berpendapat tidak adil untuk mencegah pemain menggunakan ganja di negara bagian Amerika Serikat yang melegalkan penggunaan ganja.
Ia juga meyakini bahwa efek samping ganja tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan pil anti-peradangan (opioid) yang diminumnya setiap hari sejak usia 19 tahun, hingga akhirnya dia menemukan ganja.
Pandangan Harrington itu juga didukung oleh National Institute on Drug Abuse yang menyatakan bahwa "setiap hari, lebih dari 115 orang di Amerika Serikat mati setelah overdosis pada opioid."