Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak cuma insan bulu tangkis nasional yang angkat bicara soal kiprah Indonesia pada Piala Thomas dan Uber 2018. Legenda tenis Tanah Air, Yayuk Basuki, turut membuka suaranya mengenai hal tersebut.
Yayuk ikut berkomentar soal pencapaian Indonesia pada Piala Thomas dan Uber 2018 saat acara buka puasa bersama di Rumah Dinas Menteri Pemuda dan Olahraga, di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Senin (29/5/2018).
(Baca juga: Skuat Malaysia pada Piala Thomas 2018 Dituduh Tak Punya Semangat)
Perempuan 47 tahun yang kini menjadi anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia itu menilai, para pebulu tangkis nasional masih berpeluang meraih prestasi pada Asian Games 2018 meski gagal membawa pulang Piala Thomas dan Uber.
"Target jangan jadi beban, tetapi motivasi. Dengan hasil (yang diraih Indonesia) pada Piala Thomas dan Uber, saya nggak deg-degan, saya malah tetap optimistis," ujar Yayuk kepada para awak media.
"Saya masih optimistis (bulu tangkis kita) menyumbangkan medali. Semoga bisa dapat 3 medali. Realistis dong," kata sosok yang pernah menembus babak perempat final Grand Slam Wimbledon 1997 tersebut.
Keyakinan Yayuk terhadap kiprah bulu tangkis pada Asian Games 2018 mendatang tak terlepas dari status Indonesia sebagai tuan rumah.
Ia meyakini, para atlet akan termotivasi dan mendapatkan suntikan kekuatan dari masyarakat yang datang mendukung langsung.
"Kita ini tuan rumah loh, dukungan berasal dari berapa banyak jiwa. Kalau bisa kita coba kumpulkan pelajar juga untuk berikan dukungan," ucap Yayuk yang dulu mendapatkan julukan The Jaguar of Asia.
(Baca juga: Pelatih Jepang Ungkap Alasan Merombak Nomor Ganda pada Final Piala Thomas 2018)
Tim bulu tangkis putra Indonesia hanya meraih medali perunggu pada Piala Thomas 2018 setelah kalah 1-3 dari China saat babak semifinal.
Sementara itu, tim bulu tangkis putri Indonesia tersingkir pada babak perempat final Piala Uber 2018 setelah kalah 2-3 dari tuan rumah Thailand.
Menpora Imam Nahrawi meminta Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) untuk mengevaluasi seluruh lini yang ada di pelatnas, salah satunya aspek kepelatihan.