Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bulan Ramadan sudah berjalan, dan kita seperti biasa masih merasa lemes dan lesu. Lapar dan haus? itu sih pasti. Tapi apa kita harus tidur seharian sampai mager total?
Padahal, justru di bulan puasa, kita diharuskan untuk bergerak lebih. “Tubuh harus tetap bergerak agar dapat memobilisasi lemak untuk dikatabolisir menjadi gula darah dalam tubuh. Kadar gula akan kembali meningkat dan rasa lelah serta kantuk akan hilang,” ucap Dr. Haryo Tilarso, SpKO, FACSM.
Memang, secara fisik, kita nggak dianjurkan buat menguras tenaga terlalu intens. Seperti pada di hari-hari biasa. Namun setidaknya, dengan berolahraga minimal 15 menit sehari di bulan puasa, kita bisa merasakan tubuh yang lebih enteng.
Enteng dalam artian segar saat beraktivitas walaupun harus menahan lapar dan haus. Bahkan kalau nggak mau berat-berat, senam sudah cukup kok. Intinya puasa memang wajib, tapi olahraga nggak boleh dilupakan sama sekali.
Cek: Muncul Petisi Online Tolak Iqbaal Ramadhan Main di Bumi Manusia
Salah satu olahraga yang baik untuk tubuh saat puasa adalah sepeda. Gowes di sore hari, selain merasakan hawa yang udah mulai adem dengan semilir angin yang bakal terasa menerpa wajah, adalah kenikmatan tersendiri dalam bersepeda.
Kalo kayuhan dilakukan dengan benar, bersepeda akan melancarkan aliran darah, sekaligus mengencangkan otot yang lemas karena seharian nggak makan dan minum.
Tapi ada yang harus diperhatikan. Karena otot kita belum terbiasa bekerja keras, maka kayuhannya disarankan santai-santai aja. Bersepeda santai, sambil menikmati suasana sore hari nggak akan membuat kaki kram kalau kita nggak sok-sokan ingin menaklukan tanjakan.
Mau lebih aman, ya pakai sepeda statis indoor kayak yang ada di tempat fitness. Itu juga kalau ada di rumah.