Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PESTAASIA.COM – Salah satu olahraga yang menyenangkan dan menyehatkan adalah berenang. Dengan berenang, seluruh tubuh kita bergerak, membuat daya tahan tubuh menjadi lebih kuat dan meningkatkan fungsi jantung.
Namun, ada yang perlu kita waspadai kalau kita berenang di kolam renang.
Sebab, kolam renang biasanya mengandung kaporit yang tinggi.
(Baca Juga: Blunder Fatal di Final Liga Champions, Kiper Liverpool Diejek Legenda Jerman)
Kaporit ini bisa mengeringkan kulit serta rambut serta beberapa dampak buruk lainnya.
Apa bahayanya kaporit yang ada di dalam air kolam renang?
Bisa Masuk ke Tubuh
Kaporit di air kolam renang bisa masuk ke dalam tubuh kita melalui beberapa bentuk dan cara.
Kalau berbentuk gas klorin, bisa masuk melalui pernapasan.
Bisa juga masuk ke tubuh saat air kolam renang yang berkaporit bersentuhan langsung dengan kulit atau mata kita.
Atau masuk saat air kolam renang yang mengandung kaporit tertelan tidak sengaja.
Bahaya Kaporit
Gas klorin merupakan hasil reaksi kaporit dengan air kolam renang yang bersifat racun.
Nah, kalau gas tersebut bereaksi dengan zat-zat organik seperti urin dan keringat kita, maka bisa menghasilkan senyawa nitrogen triklorida.
Di mana senyawa ini bisa membuat iritasi pada membran-membran lender, yang menyebabkan iritasi mata.
(Baca Juga: Inilah Alasan Luis Milla Panggil 4 Pemain Senior Baru untuk Perkuat Timnas U-23 Indonesia)
Jika, mata terus terkena air kolam renang yang mengandung senyawa nitrogen klorida, lama-lama penglihatan kita bisa bermasalah.
Mulai dari masalah kornea berawan, iritis, retinitis, sampai terbentuknya katarak.
Kulit yang terkena kaporit bisa menyebabkan iritasi, rasanya kulit seperti terbakar.
Begitu juga kalau kulit yang terkena air kolam renang yang mengandung klorin, akan menimbulkan ruam merah dan infeksi kulit.
Apalagi kalau klorin yang bereaksi dengan urin atau keringat, racun yang dihasilkan pun bisa merusak kulit.
Klorin mudah sekali menyerang organ pernapasan kita dan menyebabkan beberapa penyakit pada paru-paru, seperti bronkitis atau asma.
Selain itu, senyawa klorin dalam kaporit juga bisa menyebabkan penyakit epiglotitis, yaitu pembengkakan pada epiglottis.
(Baca Juga: Manchester United Bisa Jadikan Douglas Costa sebagai Pemain Termahal Kedua Sepanjang Sejarah Klub!)
Di mana epiglottis adalah katup yang berbentuk daun, yang fungsinya menutupi trakea (batang tenggorokan) supaya tidak dimasuki makanan atau cairan saat kita menelan.
Klorin yang merupakan reaksi dari kaporit dengan air kolam renang bisa menyebabkan perubahan warna pada gigi kita.
Selain itu, reaksi tersebut juga bisa menyebabkan enamel gigi menjadi rapuh dan mudah rusak, membuat gigi menjadi lebih sensitif.
Saat air kolam renang tertelan, mungkin akan merasakan sensasi terbakar di tenggorokan.
Jika dalam jumlah yang banyak, maka bisa merusak jaringan-jaringan yang ada di dalam tubuh, terutama di bagian jalur pencernaan.
Nah, untuk mengatasi masalah kesehatan akibat kaporit di air kolam renang, kita bisa menggunakan kacamata renang, menyumbat hidung, serta berhati-hati agar tidak menelan terlalu banyak air kolam renang.