Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Melihat Kerja Keras Salah Satu Atlet Nasional, Dedeh Erawati

By Imadudin Adam - Selasa, 22 Mei 2018 | 09:02 WIB
Mantan pelari gawang nasional, Dedeh Erawati. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Sebelum sukses seperti saat ini, salah satu atlet lari gawang Indonesia, Dedeh Erawati sempat merasakan banyak kegagalan. Penulis: Abdul Majid

Dedeh Erawati mulai mendapat kepercayaan membawa nama Indonesia sejak masuk Pelatnas SEA Games 1997. Namun demikian, kegagalan demi kegagalan meraih medali membuat Dedeh frustrasi.

Sejak SEA Games 1997 sampai 2003 Dedeh tak mampu menyumbangkan prestasi untuk Indonesia. Hal tersebut membuat Dedeh Erawati merasa jenuh. Apalagi setelah Dedeh melahirkan Diva Renata Amelia Jayadi, putri semata wayangnya, pada 2002.

Dedeh mulai berpikir untuk mengakhiri kariernya sebagai atlet. Dedeh ingin fokus bekerja sebagai karyawan di Bank Mandiri.

Suatu ketika, saat Dedeh jogging setelah bekerja di Stadion Madya, dia bertemu Fahmy Fachrezzy. Pria yang kini menjadi pelatihnya tersebut waktu itu sedang melakukan persiapan Aerobic Gymnastic untuk SEA Games.

(Baca Juga: Lin Dan: Ada Empat Negara yang Diwaspadai China pada Piala Thomas 2018)

Saat bertemu Fahmy bertanya kepada Dedeh ke mana saja dia karena baru kali ini terlihat di lapangan. Dedeh menjawab dia bingung karena rekor nasionalnya tidak pernah lebih rendah dari 13,9 detik. Dedeh menilai jika dia tidak bisa memecahkan rekornya itu dia tidak bisa menjadi juara di SEA Games.

“Kamu itu sebenarnya bukan tidak bisa maju, atau tidak punya potensi, tapi cuma belum digali. Sebenarnya masih banyak yang belum bisa kamu asah,” tutur Dedeh menirukan perkataan Fahmy seperti dikutip Juara.net dari Tribunnews.com.

Bagaimana respons Dedeh? Dia kembali menegaskan kebingungannya kepada Fahmy.

"Bukan saya tidak cinta lagi kepada atletik, tapi karena saya sudah putus asa dan harus bagaimana lagi," ujar Dedeh.