Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atlet bola voli putri Indonesia, Berllian Marsheilla mengeluhkan soal belum tersedianya fisioterapi pada pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Padepokan Voli, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Keluhan itu disampaikan Berllian Marsheilla seusai acara diskusi soal Asian Games 2018 bertajuk "Diskusi Bukber: Asian Games dan Revolusi Mental" di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (21/5/2018) sore.
(Baca juga: Piala Uber 2018 - Indonesia Tumbangkan Malaysia 3-2 pada Laga Perdana Penyisihan Grup D)
Menurut dia, peran fisioterapi sangatlah penting bagi para atlet jelang Asian Games 2018. Terlebih jika ada pemain yang mengalami cedera.
"Jujur saja, kan kemarin ada pemain yang cedera setelah Proliga 2018. Mereka ada yang belum pulih banget sampai sekarang. Makanya kami butuh fisioterapi," ujar Berllian kepada para awak media.
"Sebagai atlet, tentu adanya fisioterapi sangat penting untuk recovery. Kalau kami capek atau untuk pemulihan cedera, jelas butuh fisioterapi," tutur pemain Bandung Bank BJB Pakuan.
Terkait belum adanya fisioterapi di pelatnas voli, Berllian sudah melaporkannya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Dari hasil laporan tersebut, Imam untuk sementara mendatangkan ahli pijat (masseur) yang dinilai cukup membantu para atlet voli.
"Kemarin sih sudah ngomong sama Bapak (Menpora Imam Nahrawi). Alhamdulillah beliau langsung bantu, dan akhirnya datanglah masseur (ahli pijat). Namun, sampai saat ini belum ada fisioterapi," ucap Berllian.
Sementara itu, Imam menyebut bahwa atlet merupakan aset negara sehingga segala keperluan mereka perlu dipenuhi demi mencapai prestasi, khususnya pada Asian Games 2018.