Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kejutan terjadi di LIMA Badminton Finals Nationals 2018.
Tak hanya melahirkan juara baru, pemunculan talenta berbakat dari kampus pendatang baru yang sama sekali tak diunggulkan menjadi warna lain dari perhelatan yang dihelat pada 1-8 Mei lalu di GOR GOR Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah.
Dari nomor perorangan, pemain tunggal putri Made Deya Suraswati dari kampus Binus Jakarta, secara meyakinkan sukses merebut gelar juara setelah menekuk wakil kampus pendatang baru Zhinatul Widad dari Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dengan skor 21-14,21-11.
Sejatinya, kedua pemain ini tak diperhitungkan akan melaju ke partai puncak. Namun cerita berbeda berhasil mereka torehkan. Made Deya berhasil merebut tiket final dengan menekuk wakil Universitas Trisakti Jakarta Ghaida Nurul Ghaniyu.
Sementara Zhinatul Widad secara mengejutkan sukses membekap unggulan pertama Marsa Indah.
(Baca Juga: Kalahkan Brighton, Manchester City Cetak Sejarah Baru di Liga Inggris)
Akibatnya, dua wakil Usakti yang sempat digadaang-gadang akan saling berhadapan di partai puncak, akhirnya harus turun di partai perebutan posisi tiga dan empat.
Sebaliknya, kemenangan Made Deya ini, sekaligus memperpanjang keperkasaan sektor perorangan putri Binus, karena tahun lalu, gelar sektor ini juga berhasil mereka kuasai melalui Ni Made Pranita.
Dari sektor putra, tim Usakti yang tahun lalu mendominasi perebutan tiga tempat terbaik, kali ini sama sekali tak mampu bicara banyak. Gelar juara justru direbut wakil kampus pendatang baru Universitas Negeri Semarang (Unnes), Revindra Rayhaldi.
Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung juga tak mendapat satupun gelar. Padahal, dua ganda campuran Unikom berjaya di musim lalu.