Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Apakah Minuman Isotonik Berbahaya Bagi Tubuh Setelah Berolahraga?

By HAI Online - Rabu, 9 Mei 2018 | 21:45 WIB
Minuman isotonic pengganti cairan tubuh yang hilang (Pixabay/Kropekk_pl)

Setiap kita melakukan aktivitas yang berat seperti olahraga, pasti kita akan merasa haus yang berlebih. Seringkali kita merasa minum air putih aja nggak cukup, sehingga kita butuh bantuan cairan lain yang mampu menggantikan cairan yang hilang.

PestaAsia.com - Biasanya kita mencari minuman isotonik untuk memenuhi cairan ini, karena minuman isotonik ini mengandung ION yang bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang pada saat kita berolahraga. Di usia 14 tahun ke atas, kita membutuhkan cairan 2 liter per hari, termasuk cairan ION.

Sebanyak 60% tubuh kita terdiri dari cairan. Selain air, di dalam tubuh manusia juga mengandung cairan yang bernama ION. Dibuktikan dari air mata, keringat, dan darah yang terasa asin. Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), minuman isotonik merupakan salah satu produk minuman ringan karbonasi atau non karbonasi untuk meningkatkan kebugaran, yang mengandung gula, asam
sitrat, dan mineral.

Istilah isotonik seringkali digunakan untuk larutan minuman yang memiliki nilai osmolaitas (konsentrasi dalam suatu larutan), yang mirip dengan cairan tubuh (darah), sekitar 280 mOsm/kg H2O.

Jika tubuh dalam kondisi normal, setiap harinya manusia membutuhkan cairan dengan jumlah rata-rata 2.000 sampai 2.500 ml untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernafasan, keringat, dan urin. Jumlah cairan yang keluar pun makin banyak Jika tubuh melakukan kerja fisik yang terlalu berat atau sedang diare.

Akibatnya, tubuh membutuhkan cairan pengganti. Tapi air putih saja ternyata nggak cukup. Dibutuhkan cairan elektrolit seperti isotonik. Tapi apakah minuman isotonik bisa menggantikan fungsi air putih? Cek fakta- faktanya dulu, nih.

Cairan elektrolit merupakan garam yang penting bagi tubuh. Kalau larutan ini nggak ada, air putih nggak akan terserap sempurna dan menimbulkan dehidrasi pada tubuh. Jadi jangan bingung ketika udah merasa cukup minum, tapi kita masih terasa kurang di dalam tubuh. Kalau kebutuhan cairan ini nggak terpenuhi, metabolisme tubuh akan menurun dan mengganggu proses pencernaan, penyerapan zat-zat gizi, hingga temperatur tubuh.


- Minuman isotonik sebaiknya dikonsumsi bagi penyuka olahraga kardio seperti bulutangkis, jogging, body pump, dan sebagainya. Terutama bila waktu latihan lebih dari 60 menit. Seusai berolahraga, kebutuhan cairan bisa kembali pada air putih biasa.


- Minuman isotonik juga bermanfaat untuk membantu penyembuhan diare. Karena penderita diare sangat rentan terkena dehidrasi. Salah satu kelebihan minuman isotonik ini adalah perannya bisa menggantikan oralit. Sebab, kandungan mineral kedua minuman ini nyaris sama.


Kalau cairan tubuh berkurang sebanyak 5%, performa kita akan turun sebesar 20%-30%. Jika berkurangnya sebanyak 10 %, maka kita akan mengalami kelelahan akut.


Kita bisa menemukan minuman isotonik yang lebih alami tanpa bahan buatan. Cairan isotonik alami terdapat pada air kelapa. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, air kelapa adalah minuman yang penuh elektrolit alami.

Di dalamnya ada beberapa komponen mineral yang gizinya sangat luar biasa. Bahkan air kelapa disebut-sebut sebagai minuman isotonik terbaik dunia.

Perlu diketahui juga, minuman isotonik juga memiliki efek samping, jika cara mengonsumsinya tidak tepat, di antaranya:


- Mempengaruhi gigi dan asam lambung Ini disebabkan adanya kandungan asam sitrat dalam Isotonik. Seluruh asam memiliki sifat erosive dan bisa berpengaruh pada gigi dan lambung.

- Mengandung gula yang cukup tinggi Umumnya, minuman isotonik mengandung 4 – 5 sendok tek penuh gula tiap 250 ml sajian. Sehingga minuman ini sebaiknya nggak untuk dikonsumsi secara terus menerus.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P