Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hari kedua Djarum Sirnas Li Ning Riau Open 2018 ternyata menyisakan cerita dari lapangan dua, GOR Gelanggang Remaja, Pekanbaru.
Semifinalis Sirnas Premiere Purwokerto, Rakhmatul Fuadah dari FIFA BC, dibuatnya tak berdaya 21-11, 21-18, di babak 16 besar atau round 2, Selasa (24/4/2018).
Pebulutangkis asuhan Laila Rahmawati, dari Pusdiklat Telkom Bandung ini bernama lengkap Pinicha Anjani, remaja kelahiran Bandung 24 Oktober 2002, siswi SMA Jendral Sudirman Bandung.
Ternyata dunia bulu tangkis tak bisa dipisahkan dari keluarganya, legenda pebulutangkis nasional, Taufik Hidayat, adalah adik kandung sang ibu, Dewi Kania.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
Teringat ketika Taufik Hidayat secara resmi mengumumkan gantung raket, ketika itu ada seorang gadis kecil menerima raket dari tangannya.
"Semoga bisa jadi penerus saya kelak," kata Taufik Hidayat ketika itu, saat menyerahkan raket.
Tahun demi tahun berlalu, gadis kecil itu saat ini telah menapak remaja. Di usianya yang masih belia, Ipin demikian sapaan akrabnya, telah merasakan ketatnya persaingan di level usianya.
"Saat ini Ipin main di level taruna, karena beban dan tekanan jauh berkurang, dan bisa bermain no think to loose. Yah, lepas lah," kata Pinicha kepada BolaSport.
Mengenal bulutangkis sejak usia tiga tahun, akhirnya Ipin memutuskan menekuni cabor ini begitu berada di kelas 3 SD bergabung dengan SGS Bandung.
Baca Juga:
"Yang pertama mengajarkan teknik memegang raket itu Pak Ii' (Ii' Sumirat), dari beliaulah Ipin belajar teknik dasar bulu tangkis," katanya.
Ipin termasuk beruntung, karena dimasanya, dirinyalah yang memiliki raket asli dan bermerek terkenal tersebut, tak lain pemberian dari pamannya Mang Opick panggilan kepada Taufik Hidayat.
"Mang Opick cuma pesan, kalau mau jadi atlet jangan banyak gaya dan tingkah, harus rajin dan disiplin," ucap Pinicha.
Berbekal dukungan penuh keluarga, Ipin mengakui jika target terdekatnya adalah masuk pelatnas Cipayung. Terlebih dengan minimnya atlet putri di sektor tunggal saat ini.
"Ipin akan terus berlatih, displin dan rajin. Karena Ipin sangat ingin masuk pelatnas," katanya.
Laila Rahmawati sangat mendukung impian anak asuhannya tersebut. "Kita harus punya tujuan sebagai atlet, yaitu menjadi atlet nasional dan masuk pelatnas. Kami akan dukung Pinicha," ujarnya.
Meski baru empat tahun berjalan sejak bergabung dengan Pusdiklat Telkom Bandung, Pinicha Anjani telah menjajal kemampuan pebulu tangkis yang levelnya di atas usianya. Dan, hasilnya tidak mengecewakan.
"Dia punya impian dan tujuan, kami akan membimbing dan mendampinginya untuk mewujudkan impian tersebut," kata Laila optimis.