Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski negara kecil banyak hal menarik yang bisa kita bahas dari negara ini, seperti yang sebelumnya pernah di jelaskan bahwa negara ini melarang penjualan tembakau.
Intisari-online.com - Asia merupakan daratan benua dengan luas wilayah dan negara yang sangat banyak di dunia.
salah satu negaranya sebut saja Bhutan, yang merupakan salah satu negara di Asia dengan beragam fakta unik didalamnya.
Meski negara kecil negara ini juga tercatat pernah mengikuti pentas olahraga bergengsi tingkat Asia bertajuk Asian Games.
Meski negara kecil banyak hal menarik yang bisa kita bahas dari negara ini, seperti yang sebelumnya pernah di jelaskan bahwa negara ini melarang penjualan tembakau.
Hingga beberapa fakta menarik seperti tidak memiliki rambu lalu lintas untuk mengatur jalan raya.
Selain yang disebutkan diatas beberapa hal yang paling menarik adalah fakta sejarah menyebut Bhutan adalah salah satu negara yang menolak perkembangan teknologi.
Disebutkan bahwa pada tahun 1960-an Bhutan tidak memiliki jalan raya, mobil telepon pos dan listrik.
Akibatnya negara tersebut menjadi salah satu negara yang terisolasi dari peradaban hingga akhirnya perubahan pun terjadi ketika Reformasi muncul di negara ini.
Reformasi tersebut diprakarsai oleh Kingme Dorji Wangchuk, yang melakukan pergeseran menjauhi sistem monarki absolut pada 1990 negara ini dan menuju institusi demokrasi pada 2008.
Sebelumnya Bhutan juga melarang TV atau Internet sampai tahun 1999 dengan akses terbatas.
Hingga akhirnya Internet adalah hadiah dari raja Jingme untuk merayakan ulang tahunnya pada atahun 2000.
Sedangkan pada tahun 2003 saat ulang tahun raja Bhutan dirayakan dengan pembukaan service handphone di negara tersebut.
Namun, setelah itu raja turun takhta pada tahun 2006 dan digantikan oleh putranya bernama Jingme Khaesar Namyel.
Namun pada tahun tersebut sebelum deklarasi dilakukan terhadap sang raja, Bussines Week menempatkan Bhutan sebagai negara paling bahagia kedelapan di dunia.
Fakta lain yang mungkin tak diketahui adalah kunjungan turis asing ke neagra tersebut, dimana Bhutan pertama kali di kunjungi adalah pada tahun 1974. (Afif Khoirul M)