Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berkat jasanya, wanita bisa turut dalam pertandingan judo di Olimpiade.
Rusty Kanokogi dianggap ibu dari judo wanita setelah berjuang selama lebih dari dua dekade untuk menjadikan judo wanita sebagai bagian dari olahraga Olimpiade.
Perjuangan Kanokogi untuk kesetaraan di judo dimulai pada tahun 1959, ketika dia dan klubnya memasuki kejuaraan YMCA di Utica, New York.
Meskipun wanita tidak secara eksplisit dilarang dalam pertandingan, Kanokogi memotong pendek rambutnya dan menutupi dadanya dengan perban agar menjadi bidang seperti laki-laki.
Tapi, ketika tiba waktunya untuk mengumpulkan medali setelah memanangkan pertarungan, penyelenggara turnamen bertanya apakah dia wanita.
Dia mengangguk dan melepaskan medalinya.
(Baca Juga: 5 Statistik Ini Semakin Membuat Kita Bingung Apa Sebenarnya Posisi Asli Roberto Firmino)
Dalam sebuah wawancara, Kanokogi yang telah mencapai sabuk hitam tingkat tujuh dalam judo mengatakan, "Seandainya saya bilang tidak, saya kira judo untuk wanita tidak akan ada di Olimpiade. Dan hal itu membuat saya merasa bahwa tidak ada wanita yang harus melalui hal seperti saya."
Lahir di Rena Glickman pada tanggal 30 Juli 1935, dia tumbuh di dekat Pulau Coney.
Judo menawarkan jalan keluar bagi Kanokogi yang diabaikan oleh orangtuanya.