Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perang Militer Gara-gara Sepak Bola

By NG Indonesia - Senin, 16 April 2018 | 16:27 WIB
Headline sebuah surat kabar terkait pertandingan pra piala dunia antara Honduras dan El Salvador. (The Guardian)

Laga Pra Piala Dunia 1970 memantik sebuah perang besar.

Pra-Piala Dunia 1970 tak hanya menurunkan 11 pemain di lapangan hijau, Honduras dan El Salvador menurunkan pasukan militer untuk saling serang.

Sebenarnya, perang tak hanya dipicu rivalitas dalam sepak bola. Pemantik konflik yakni kepemimpinan Presiden Honduras, Lopez Arellano. Pada 1968 lalu, Honduras didera krisis ekonomi cukup serius. Pemogokan masal dan kerusuhan jamak terjadi.

Baca juga: Menceburkan Bayi ke Kotoran Sapi, Tradisi Turun Menurun di India

Akan tetapi, Arellano justru mengkambinghitamkan tiga ribu imigran El Salvador di Honduras. Akhirnya, warga Salvador mulai angkat kaki dari Honduras Mei 1968. Tak ayal, eksodus ini menyebabkan populasi di Salvador kian membludak.

Tensi terus mendidih hingga Juni 1969. Kedua negara terlibat kualifikasi Piala Dunia 1970 Meksiko. Pada pertandingan pertama di Tegucigalpa, ibu kota Honduras, El Salvador takluk 0-1. Namun, suporter tuan rumah justru dikasari. Bendera dan lagu kebangsaan tuan ruma juga mendapat cemoohan dari suporter El Salvador.

Tak heran, perseteruan meluas ke luar stadion. Sikap konsulat terhadap imigran El Salvador semakin keras. Ada juga kasus pembunuhan warga negara El Salvador di Honduras secara brutal.

Sepekan kemudian, El Salvador menjadi tuan rumah dan menang dengan tiga gol tanpa balas. Fans kedua tim terlibat tawuran di jalan-jalan. Puluhan mobil dibakar, dan rumah sakit penuh korban luka.

Lantaran belum ada aturan agregat, pertandingan ketiga dihelat. El Salvador menang 3-2, tapi Honduras tak terima dan merasa dicurangi.

Puncaknya yakni pada 14 Juli 1969. Angkatan udara El Salvador melancarkan serangan ke Honduras. Jalan utama yang menghubungkan kedua negara tak luput dari target. Armada militer El Salvador lebih dominan, sehingga pasukan Honduras harus mundur 8 km.

Baca juga: Misteri Identitas Mumi Berusia 4000 Tahun Terpecahkan

Kendati demikian, Honduras berhasil memanfaatkan intensitas El Salvador melalui serangan udara. Militer El Salvador mengalami kelangkaan bahan bakar karena daerah cadangan minyak diserang oleh Honduras.

Tiada klaim kemenangan. Satu hal yang pasti, lima ribu jiwa melayang dalam pertempuran seratus jam ini. Layanan penerbangan kedua negara juga terganggu hingga satu dekade. Ketegangan baru surut pada 2006, saat presiden kedua negara berjabat tangan di perbatasan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P