Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Gue memulai koleksi jersey itu pada awal kuliah. Sering banget gue diejek seperti tokoh Ucup yang ada di Bajaj Bajuri. Mungkin karena hampir setiap ke kampus gue dengan pedenya pake jersey. Tapi gue, sih, bodo amat,” cerita Chitto tentang pengalaman mengoleksi jersey.
Meski harus diejek oleh teman-temannya dan banyak menguras koceknya, nggak lantas bikin hobi mengoleksi jersey-nya kendur. Alasannya sederhana. Menurutnya mengoleksi jersey itu ibarat dengan investasi dan menjawab impiannya ketika kecil yang ingin memiliki kaos seperti halnya yang dipakai oleh pemain.
Koleksi jersey yang meliputi tim Real Madrid, Sriwijaya, Indonesia, dan berbagai klub lainnya jadi bukti seberapa “gilanya” dia. Terlebih kalau ditotal koleksinya tersebut sudah mencapai ratusan juta rupiah.
“Jersey itu sudah menjadi kebanggaan yang ada di dalam diri gue. Apalagi dengan membeli jersey original secara nggak langsung itu kan membantu finansial tim yang kita dukung. Ini, sih, lebih semacam kekayaan intelektual begitu lo koleksi jersey original,” ungkap Chitto.
Cek: 10 Jersey Sepak Bola Klub Asia yang Layak Kamu Koleksi
Bahkan, Chitto mempersulit dirinya sendiri lewat kegemarannya meminta tanda tangan dari pemain aslinya.
Dia rela mengejar Arjen Robben dan Sneijder, mantan pemain Real Madrid yang datang ke Indonesia untuk bisa dapat tanda tangannya di jersey Real Madrid miliknya. Ada juga jersey pemain Sriwijaya FC langsung dia dapat dari pemainnya dengan kondisinya masih basah bekas keringat dan kotor.
“Semua koleksi itu jadi penghibur gue begitu gue sampai di rumah dan melihat kumpulan jersey yang gue miliki,” tandasnya.
Itu yang namanya, kalau sudah cinta, apapun rela dilakukan.