Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Benarkah Sepatu Lari dengan Sedikit Bantalan Dapat Mengurangi Risiko Cedera?

By NG Indonesia - Kamis, 12 April 2018 | 17:27 WIB
Berbagai model sepatu lari tersedia di pasaran, namun tidak semua sepatu tersebut dapat membantu Anda mengurangi risiko cedera. (Thinkstock)

Menurut sebuah penelitian, pelari yang menggunakan sepatu tanpa bantalan dan tidak menapakkan kakinya pada tumit, secara signifikan dapat mengurangi risiko cedera ketika berlari.

Peneliti membandingkan seberapa cepat kekuatan yang digunakan ketika kaki para pelari menyentuh tanah yang dikenal sebagai beban atau loading rate yang juga telah terbukti dapat menjadi faktor dari terjadinya cedera.

Penelitian dari 29 pelari yang diterbitkan di dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exerciese menemukan secara signifikan pembebanan terjadi lebih rendah bagi mereka yang menggunakan sebuah sepatu dan mendaratkan kaki mereka dengan menggunakan bagian depan kaki mereka dibandingan dengan mereka yang mendaratkan kakinya pada tumit mereka.

Baca juga: Bagaimana Rendang Bisa Menyebar Hingga ke Malaysia?

Pemimpin penelitian, Dr Hanna Rice dari University of Exeter mengatakan, “Banyak orang yang menjadikan lari sebagai salah satu cara untuk mengurangi risiko penyakit kronis, namun, sekitar tiga perempat dari pelari tersebut biasanya terluka pada tiap tahunnya.”

“Sepatu sangat mudah dimodifikasi, namun banyak pelari yang tertipu ketika harus membeli sebuah sepatu baru. Penelitian ini menunjukkan bahwa berlari di sepatu yang sederhana dan mendaratkan kaki pada bagian depan kaki Anda dapat mengurangi beban pada kaki Anda dan juga dapat mengurangi risiko cedera.”

Belari dengan menggunakan alas kaki yang empuk cenderung membuat pelari mendaratkan kakinya pada tumit yang dikenal juga sebagai rearfoot strike. Sementara mereka yang berlari tanpa alas kaki lebih mungkin akan mendaratkan telapak kakinya ketika berlari pada bagian depan kaki mereka atau yang disebut juga dengan forefoot strike.

Pelari rearfoot akan mengalami sebuah dampak kekuatan vertikal yang mendadak setiap kali kaki mereka menyentuh tanah. Dampak dari gaya tersebut sering hilang ketika berlari dengan teknik forefoot, namun penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa gaya maju/mundur dan kesamping dapat lebih besar terjadi ketika menggunakan teknik berlari forefoot.

“Penelitian kami mengatakan bahwa menjadi terbiasa berlari menggunakan bagian depan telapak kaki meskipun memiliki bantalan yang lebih sedikit, memiliki manfaat dalam mengurangi risiko cedera.”

Penelitian ini dilakukan oleh National Running Center di Harvard Medical School.