Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
petarung mixed martial art (MMA) asal Irlandia, Conor McGregor, akhirnya dinyatakan bersalah oleh pihak kepolisian, karena telah melakukan perusakan dan menjadi sumber kericuhan setelah semalaman menjalani pemeriksaan di ruang penyidik kantor polisi New York (NYPD).
Alhasil, petarung dengan gaya eksentrik dan penuh tato di tubuhnya ini, harus menjadi pesakitan di penjara dan menjalani sidang tahap awal di depan hakim wilayah New York.
Meski akhirnya McGregor bisa pulang ke Irlandia, petarung yang senang berpesta ini harus membayar jaminan dan denda sebanyak 50.000 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 688 juta seperti dikutip Juara.net dari Warta Kota.
Bukan hanya itu, McGregor masih harus menjalani sidang lanjutan pada 14 Juni mendatang di New York.
Dalam sidang tersebut, pihak hakim pengadilan bakal menentukan apakah McGregor layak untuk mendapatkan vonis hukuman penjara maksimal selama tujuh tahun, dengan dakwaan tindak perusakan dan pemicu kerusuhan.
(Baca Juga: Hasil Real Madrid Vs Atletico Madrid - Gol Ke-650 Cristiano Ronaldo Gagal Beri Los Blancos Kemenangan)
McGregor melakukan perusakan terhadap sebuah bus di kawasan Barclays Center di Brooklyn New York, Jumat (6/4/2018) waktu Indonesia.
Setelah terlibat debat keras dalam sebuah acara persiapan pertarungan MMA, McGregor yang tersulut emosinya melakukan aksi penyerangan.
Namun, saat penyerangan batal terjadi, McGregor justru melakukan aksi yang arogan dengan merusak bus di lahan parkir.
Bukan itu saja, dia memicu keributan dengan kelompok petarung yang lain.
McGregor harus menjalani pemeriksaan selama 12 jam dan akhirnya dia keluar dari kantor polisi untuk menjalani penahanan sebelum sidang awal dengan tangan terborgol.
McGregor tidak melontarkan sepatah kata pun saat juru warta mengerumuninya di depan pengadilan dan kantor polisi.