Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Piala Thomas dan Piala Uber 2018 yang akan bergulir Mei mendatang seakan memutar memori kemenangan Korea Selatan pada Piala Sudirman 2017.
Tahun lalu, menjadi momen bahagia bagi Negeri Gingseng yang meraih gelar terbaik pada kejuaraan beregu campuran paling bergengsi di dunia tersebut.
"Saat itu, Tim Korea Selatan, hmm bagaimana ya? Tidak dalam kondisi terbaik," ujar Son Wan-ho seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Tunggal putra terbaik Korea Selatan tersebut menggambarkan kondisi 2017 yang bisa dibilang labil.
"Setelah Olimpiade banyak pemain yang pensiun dan ada perubahan yang cukup signifikan di tubuh tim Korea Selatan," ujar Son menjelaskan skuat Piala Sudirman Korea Selatan tahun lalu.
(Baca Juga: Ini Strategi Hafizh Syahrin untuk Raup Poin pada GP Argentina 2018)
Datang dengan skuat muda yang baru saja ditinggal para senior, Korea Selatan seakan sadar diri dan tidak berharap banyak.
"Kami tidak yakin bisa menang di Piala Sudirman 2017," lanjut pebulu tangkis 29 tahun tersebut.
"Bagi kami bisa lolos ke semifinal saja sudah cukup baik, tenyata kami malah menang dengan dukungan penuh para pemain senior dan junior," ujar Son Wan-ho dengan takjub.
Berkat Piala Sudirman 2017, Korea Selatan sukses menggeser dominasi China dan menjadi tim terbaik di dunia.
Son pun sempat mencicipi predikat tunggal putra nomor 1 dunia pada periode Mei hingga September 2017.
Tahun ini, Korea Selatan akan kembali berjuang untuk menunjukkan apakah dominasi beregu campuran tahun lalu berlanjut ke Piala Thomas dan Uber 2018.
Turnamen beregu putra (Piala Thomas) dan putri (Piala Uber) tersebut akan berlangsung pada 20-27 Mei 2018 di Bangkok, Thailand.