Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) membuat klarifikasi tentang tidak boleh masuknya Jadadish Chandra pada persidangan dua tersangka match fixing (pengaturan skor).
Persidangan dua pebulu tangkis Malaysia yang terduga melakukan pengaturan skor sudah digelar di Singapura pada 26-27 Februari lalu.
Pada persidangan hari pertama, Jadadih yang merupakan perwakilan dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) diperbolehkan mengikuti jalannya persidangan.
Akan tetapi, pada hari kedua, Jadadih dilarang masuk karena ada alasan.
(Baca Juga: Antara Liem Swie King, Kudus, dan Pahlawan Baru Bulu Tangkis Indonesia)
Setelah mendapat pelarangan masuk, Jadadish dan BAM pun mengajukan protes.
Kini, setelah diprotes, BWF memberi klarifikasi.
Menurut manajer umum BAM, Michelle Chai, BWF telah membalas protes yang diajukan BAM.
BWF mengatakan alasan mereka melarang Jadadish menghadiri sidang kedua karena mereka menginginkan dua tersangka mendapatkan persidangan yang adil.
"BWF memberi tahu kami bahwa kedua pemain berhak atas proses hukum yang sah," kata Michelle dikutip BolaSport.com dari Badminton Planet.
"Oleh karena itu, BWF berkewajiban menjaga kerahasiaan ini untuk memastikan proses persidangan yang adil," ujarnya.
Menurut BWF, seusai sidang hari pertama, Jadadish memberi tahu kepada media tentang sesuatu yang seharusnya tidak boleh disampaikan.
"BWF telah memberi tahu kami bahwa Jadadish telah melanggar kerahasiaan sidang. Oleh karena itu, BWF mengambil hak Jadadish dengan melarang mengikuti sidang kedua," ucap Michelle.
Setelah menyampaikan tanggapannya atas protes BAM, BWF juga berjanji akan memperbaiki prosedur di masa depan.
(Baca Juga: Bukan Lee Chong Wei, Pebulu Tangkis India Ini Justru Takut dengan Pemain yang Kurang Terkenal)
"BWF mengatakan ini adalah kasus pertama yang melibatkan pengaturan skor di bulu tangkis. Ke depannya mereka berjanji untuk memperbaiki prosedur," ujar Michelle.
Saat ditanya bagaimana keputusan terakhir BWF untuk dua tersangka, Michelle mengatakan Federasi masih menggodok keputusan.
Akan tetapi, jika terbukti bersalah, dua tersangka tersebut akan diganjar dengan hukuman dilarang bermain bulu tangkis profesional seumur hidup.