Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manajer Ungkap Rahasia Kehebatan Marc Marquez

By Samsul Ngarifin - Senin, 26 Maret 2018 | 21:49 WIB
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memacu motornya saat balapan GP Qatar di Sirkuit Internasional Losail, Doha, Minggu (18/3/2018). Marquez finis di posisi kedua. (KARIM JAAFAR/AFP PHOTO)

Kehebatan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, akhirnya diungkap oleh sang manajer, Emilio Alzamora. Menurut sang manajer, Marquez memiliki momen yang menjadi titik balik dalam kariernya.

Saat ini, pebalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, dikenal publik dunia sebagai salah satu pebalap MotoGP paling sukses.

Hal itu dibuktikan Marquez dengan meraih empat gelar juara dunia MotoGP dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Namun, kata Emilio Alzamora, ada satu momentum yang membuat Marquez mendulang segala kesuksesan itu.

(Baca juga: Valentino Rossi Bakal Jadi Bos Dorna Selanjutnya?)

"Pada tahun 2011, dia harus membiarkan gelar juara Moto2 menjadi milik Stefan Bradl pada seri balapan terakhir," kata Alzamora yang dikutip JUARA.net dan BolaSport.com dari Paddock-GP.

Jauh sebelum merajai MotoGP, Marquez tentu lebih dulu menjajal ajang balap di bawah kelas premier yakni Moto3 dan Moto2.

Pada musim 2011, Marquez yang tengah membalap di kelas Moto2 gagal meraih gelar juara dunia karena mendapat cedera di matanya.

Cedera itu diperoleh setelah dia terjatuh pada sesi latihan bebas GP Malaysia 2011. Gara-gara insiden tersebut, Marquez pun terpaksa absen pada dua seri balap terakhir, GP Malaysia dan GP Valencia.

Tak cuma sekadar mengugurkan ambisi menjadi juara dunia Moto2, cedera itu juga sempat membuat Marquez mengalami stres dan berpikir untuk menyudahi karier balap motornya.

"Anda tahu ada waktu yang dibutuhkan untuk pulih. Dalam kasus ini (cedera mata Marquez), tidak ada yang tahu. Musim dingin 2011 yang lalu sangat sulit baginya," kata Alzamora.

(Baca juga: Valentino Rossi Ungkap Rencananya jika Musim Ini Sukses Raih Gelar Ke-10)

Pasca-melewati fase buruk dalam karier balap motornya, Marquez pun mulai memahami bahwa olahraga otomotif yang dia tekuni memiliki risiko tinggi dan apa saja bisa terjadi.

Setelah gagal meraih juara dunia pada 2011, Marquez berhasil meraih gelar juara dunia Moto2 2012.

"Sejak itu, dia tahu MotoGP adalah olahraga berisiko di mana segala sesuatu bisa terjadi. Itulah mengapa Anda harus memanfaatkan setiap saat. Ia memperlajarinya, sebuah petualangan yang tidak menanamkan ketakutan akan terjatuh," tutur Alzamora.

"Kondisi fisiknya luar biasa, tetapi Anda juga membutuhkan keberuntungan. Kedua faktor itu yang akan membuat Anda tidak terluka," kata Alzamora lagi.

Pengalaman itulah yang kemudian membuat Marquez tak lagi takut untuk terjatuh alias mengalami crash.

Musim lalu, Marquez tercatat mengalami crash sebanyak 27 kali. Catatan itu menempatkan Marc Marquez di peringkat kedua pebalap dengan angka terjatuh terbanyak.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P