Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelar juara All England Terbuka 2018 dari nomor ganda campuran untuk bulu tangkis Jepang menjadi bukti nyata bahwa Jeremy Gan bukanlah pelatih sembarangan.
Titel kampiun All England Terbuka 2018 yang diraih oleh anak-anak didik Jeremy Gan, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, bahkan menjadi suatu sejarah baru.
Kini, nama Yuta Watanabe/Arisa Higashino akan dikenang sebagai pasangan ganda campuran asal Jepang pertama yang sukses menjuarai All England Terbuka.
(Baca Juga: Butuh 119 Tahun Bagi Wakil Ganda Campuran Jepang untuk Bisa Juara All England Open, Ini Buktinya!)
Jeremy Gan, 39 tahun, resmi bergabung dengan timnas bulu tangkis Jepang pada Januari 2018.
Gan yang merupakan mantan pelatih ganda putra dan ganda campuran timnas Malaysia itu bertugas pada nomor ganda campuran.
Pada hari-hari awal bekerja, pelatih berkewarganegaraan Malaysia itu mengaku sedikit bingung dengan situasi di lapangan timnas Negeri Matahari Terbit.
"Meski di negara lain selama setahun, 365 hari, ada banyak latihan ganda campuran, tetapi hal itu tidak terjadi di Jepang," ujar Gan yang dikutip JUARA.net dan BolaSport.com dari Nikkei.
Tak heran Gan harus memutar otak dengan keras untuk memoles penampilan Watanabe/Higashino saat tampil pada All England Terbuka 2018.
Apalagi, status Watanabe/Higashino di Arena Birmingham tahun ini ialah pasangan non-unggulan.
Namun begitu, Watanabe/Higashino mampu merangkai kejutan demi kejutan selama beraksi di Inggris.
Mereka sukses menghentikan langkah para pasangan ganda campuran dunia yang lebih diunggulkan dan menyabet gelar juara All England Open 2018.
"Saya ingin melanjutkan tren positif yang tidak hanya sekali saja dan saya ingin lebih dan lebih mempromosikan ganda campuran," kata Gan.
Impian Jeremy Gan ini sejalan dengan misi kedatangannya ke Jepang.
Sebagai salah satu pelatih bertangan dingin, Jeremy Gan ingin membantu Jepang menyapu bersih medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis pada Olimpiade Tokyo 2020.