Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Optimisme tinggi masih menyelimuti kubu Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) terhadap regulasi baru servis yang tengah diuji cobakan hingga sekarang.
Pada kalender kompetisi 2018, BWF menetapkan aturan servis baru yang mengharuskan shuttlecock berada 1,15 meter alias 115 centimeter (cm) dari permukaan lapangan saat dipukul pertama kali oleh raket pemain.
Regulasi ini kemudian diuji coba pada dua turnamen, Jerman Terbuka dan All England Terbuka 2018, yang masing-masing digelar pada 6-11 Maret dan 14-18 Maret lalu.
Saat uji coba, tidak sedikit pebulu tangkis yang melancarkan protes ke BWF. Pebulu tangkis elite dunia di antaranya Lin Dan, Viktor Axelsen, dan Praveen Jordan, menyebut aturan tersebut merugikan pemain.
(Baca Juga: 28 Atlet Voli Indonesia Ditangkap Polisi Malaysia Gara-gara Hal Ini)
Meski mendapatkankan protes dari banyak pemain, Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, justru semakin optimistis untuk membuat sebuah aturan servis yang lebih sederhana dan lebih objektif.
Setelah diuji cobakan pada dua turnamen tersebut, BWF juga masih menerima masukan atau umpan balik dari pelaksana teknis maupun pemain bulu tangkis.
"Reaksi dari para pemain atau pelatih bulu tangkis cukup menarik," kata Lund dikutip JUARA.net dan BolaSport.com dari Firstpost.
"Umpan balik dari wasit juga menunjukkan pengenalan instrumen untuk menilai sahnya servis telah membantu mereka. Kami pun menerima masukan dari beberapa pemain tunggal yang mengatakan tidak merasa masalah," ucap Lund lagi.
(Baca Juga: Floyd Mayweather Dianggap Cari Mati jika Menantang Conor McGregor Bertarung di UFC)