Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Optimisme BWF Terhadap Regulasi Baru Servis Meski Banjir Kritik

By Susi Lestari - Jumat, 23 Maret 2018 | 19:53 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani, bersiap melakukan servis saat menjalani laga babak kedua Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (24/1/2018). (GARRY ANDREW LOTULUNG/KOMPAS.COM )

Optimisme tinggi masih menyelimuti kubu Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) terhadap regulasi baru servis yang tengah diuji cobakan hingga sekarang.

Pada kalender kompetisi 2018, BWF menetapkan aturan servis baru yang mengharuskan shuttlecock berada 1,15 meter alias 115 centimeter (cm) dari permukaan lapangan saat dipukul pertama kali oleh raket pemain.

Regulasi ini kemudian diuji coba pada dua turnamen, Jerman Terbuka dan All England Terbuka 2018, yang masing-masing digelar pada 6-11 Maret dan 14-18 Maret lalu.

Saat uji coba, tidak sedikit pebulu tangkis yang melancarkan protes ke BWF. Pebulu tangkis elite dunia di antaranya Lin Dan, Viktor Axelsen, dan Praveen Jordan, menyebut aturan tersebut merugikan pemain.

(Baca Juga: 28 Atlet Voli Indonesia Ditangkap Polisi Malaysia Gara-gara Hal Ini)

Meski mendapatkankan protes dari banyak pemain, Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, justru semakin optimistis untuk membuat sebuah aturan servis yang lebih sederhana dan lebih objektif.

Setelah diuji cobakan pada dua turnamen tersebut, BWF juga masih menerima masukan atau umpan balik dari pelaksana teknis maupun pemain bulu tangkis.

"Reaksi dari para pemain atau pelatih bulu tangkis cukup menarik," kata Lund dikutip JUARA.net dan BolaSport.com dari Firstpost.

"Umpan balik dari wasit juga menunjukkan pengenalan instrumen untuk menilai sahnya servis telah membantu mereka. Kami pun menerima masukan dari beberapa pemain tunggal yang mengatakan tidak merasa masalah," ucap Lund lagi.

(Baca Juga: Floyd Mayweather Dianggap Cari Mati jika Menantang Conor McGregor Bertarung di UFC)

Untuk mengatasi keluhan, Lund menekankan bahwa sebelum keputusan untuk mengesahkan diambil, masih ada konsultasi yang bisa dilakukan dari pelatih top.

"Selama pertemuan dan konsultasi, muncul saran utuk menguji aturan ini dengan ketinggian tidak tetap di negara-negara tertentu," ujar Lund.

"Opsi itu kemudian akan menjadi langkah berikutnya yang akan kami lakukan. Setelah itu, barulah kami akan menyetujui dan mengesahkan aturan baru ini," kata Thomas Lund lagi.

Selain regulasi perihal servis, BWF juga memiliki wacana terkait perubahan skor pertandingan. Namun, sejauh ini, perubahan skor pertandingan belum pernah diuji coba pada turnamen apapun.

 

Ada dua perubahan karena Inggris mengundurkan diri dari Piala Thomas dan digantikan Hong Kong. . Spanyol juga mengundurkan diri dari Piala Uber dan digantikan Prancis. . Indonesia menjadi unggulan ketiga Piala Thomas dan menjadi unggulan 5/8 pada Piala Uber 2018. . Undian babak grup akan dilaksanakan Kamis, (22/3/2018) jam 18:00 WIB di Bangkok. . China berada di Grup A dan dan Denmark di Grup D Thomas sebagai dua unggulan teratas. . Pada bagian putri, Jepang di Grup A dan China di Grup D Uber. . Unggulan 3/4 akan diundi pisah di grup B/C, juga dengan empat unggulan 5/8 akan diundi pisah di 4 grup. . Sementara itu, 8 tim tersisa akan diundi secara acak tanpa syarat ke 4 grup. . #bulutangkis #badminton #thomascup2018 #ubercup2018 #pialathomas2018 #pialauber2018

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P