Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ayahanda Kevin Sanjaya Sukamuljo, Sugiarto Sukamuljo, rupanya sudah memiliki keyakinan yang kuat bahwa anaknya tersebut bakal menjuarai All England Terbuka 2018.
Hal tersebut diungkapkan Sugiarto saat ditemui BolaSport.com di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (20/3/2018) malam kemarin.
Keyakinan Sugiarto bahwa Kevin dan Marcus Fernaldi Gideon bakal menjuarai All England Terbuka 2018 muncul ketika mereka mampu melangkah ke babak final berkat kemenangan atas Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark).
(Baca juga: ABL 2017-2018 Tekad CLS Knights pada Dua Pertandingan Tandang Terakhir)
Prediksi Sugiarto memang tak keliru. Kevin dan Marcus akhirnya berhasil menjuarai sektor ganda putra All England Terbuka 2018 setelah menaklukkan pasangan Denmark lainnya, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
"Saya sengaja jemput Kevin ke sini (bandara). Waktu semifinal, saya masih nonton di rumah yang Banyuwangi," ujar Sugiarto.
"Saya yakin ini pasti menang, makanya saya sengaja berangkat ke Jakarta untuk menjemput dia," tutur dia menambahkan.
Sepanjang turnamen, Sugiarto juga mengaku sempat berkomunikasi dengan Kevin melalui aplikasi WhatsApp.
Beberapa nasihat diberikan Sugiarto kepada Kevin agar sang anak bisa tampil optimal dan meraih hasil terbaik.
"Waktu itu kami komunikasi via WA (WhatsApp). Saya kasih tahu dia supaya tetap fokus, tenang, dan dapat menjaga emosi, itu saja," ucap Sugiarto.
Sugiarto pernah menuturkan bahwa bakat Kevin di dunia bulu tangkis sudah terlihat sejak menginjak usia 2,5 tahun.
(Baca juga: Sebelum Marcus/Kevin, Ini 3 Ganda Putra Pencetak 'Back-to-back' Gelar All England Open)
Ia mencarikan pelatih bulu tangkis untuk Kevin di kawasan Jember, Jawa Timur, sebelum kemudian dimasukkan ke klub PB Sari Agung, Banyuwangi hingga sang anak duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD).
Pada 2006, Kevin mengikuti Audisi Umum PB Djarum, tetapi gagal. Meski begitu, dia tidak menyerah dan mencoba lagi pada tahun berikutnya.
Pada percobaan keduanya, Kevin ternyata lolos. Kala itu, dia masih berusia 11 tahun.
Ia terus mengasah kemampuannya di PB Djarum yang mengantarkannya jadi pemain ganda putra terbaik dunia bersama Marcus.