Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Antisipasi Darurat Tunggal Putri Oleh PB DJarum

By Yakub Pryatama - Sabtu, 17 Maret 2018 | 10:33 WIB
Kiri-kanan) Yovinka (Audisi Djarum 2014 dari Kudus), Rahmat (Audisi 2015 dari Medan), Yoppy Rosimin (Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation), Fung Permadi (Manajer PB Djarum), Lius Pongoh (tim pencari bakat), memberi penjelasan kepada media di XXI Lounge, Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2018) siang. (MUHAMMAD BAGAS/BOLA/BOLASPORT.COM)

Dibanding nomor-nomor lain pada cabang olahraga (cabor) bulu tangkis, nomor tunggal putri hingga kini masih belum bisa membuktikan diri dan bersaing pada turnamen level dunia.

Pada ajang Grand Prix Gold Jerman Terbuka Level 300 yang digelar di Innogy Sportshalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, 6-11 Maret, Fitriani dkk. bahkan langsung gugur di babak pertama.

Fitriani dikalahkan pemain unggulan kedua asal Korea Selatan, Sung Ji-hyun, dengan skor cukup telak, 12-21, 16-21. Hasil kurang menggembirakan ini membuat para pencari bibit terus berupaya dan mencari solusi untuk memperkuat nomor tunggal putri.

Baca juga: All England Open 2018 - Duel Klasik Lin Dan Vs Lee Chong Wei Dinantikan di Seluruh Dunia

Menilik fakta di lapangan, PB Djarum akan menjaring atlet-atlet khusus putri junior di seluruh Nusantara. Rencananya, PB Djarum akan membuat coaching clinic khusus untuk putri.

“Kami berencana mengadakan coaching clinic khusus tungga putri sebanyak tiga kali. Daerah mana saja yang akan pilih masih kami godok agar hasil pelatihan ini maksimal,” ujar  Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi, kepada BOLA.

Meski masih belum dipastikan kota mana saja yang dipilih PB Djarum, Fung mengaku akan fokus memberikan pelatihan dengan membatasi usia yang boleh mendaftar hanya U-11.

Selain itu, Fung bersama para legenda-legenda bulu tangkis akan turun langsung untuk melatih para atlet junior.

“Kami turut merasakan kurangnya regenerasi tunggal putri saat ini. Kami juga kesulitan mencari bibit putri karena sedikit sekali yang bertahan dari jenjang junior menuju senior,” tutur Fung.

Selain memberikan program coaching clinic, Fung juga membuat beberapa kebijakan baru yang menguntungkan atlet putri. Sepanjang dihelatnya Sirkuit Nasional (Sirnas) 2018, para pemain putri diberi kesempatan untuk bisa bermain dua nomor sekaligus.