Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aturan baru servis yang diterapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) diakui pemain ganda putra nasional, Mohammad Ahsan, cukup membuatnya mengalami kesulitan.
Ahsan terhitung beberapa kali melakukan fault (kesalahan) saat melepas servis pada pertandingan Jerman Terbuka 2018.
Pemain yang berpasangan dengan Hendra Setiawan itu berulang kali dianggap melakukan fault saat memainkan laga babak kedua Jerman Terbuka 2018 melawan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) beberapa hari lalu.
"Bisa dibilang susah-susah gampang ya. Servis saya yang di-fault banyak banget, sampai segala jurus servis sudah saya keluarkan, tetapi tetap saja salah," kata Ahsan yang dikutip JUARA.net dari Badminton Indonesia.
(Baca juga: German Open 2018 - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Mengaku Belum Puas dengan Performa Mereka)
"Kalau begini ya tunggu nasib saja karena saya sudah berusaha sesuai dengan tinggi yang ditentukan. Kemarin tidak di-fault, ya semua tergantung sudut pandang hakim servis, beda orang beda penilaian," tutur Ahsan.
BWF menetapkan aturan baru yang mewajibkan setiap pemain untuk melakukan servis dengan tinggi maksimal kok 115 cm dari permukaan lapangan.
Aturan tersebut juga akan diberlakukan pada turnamen All England Terbuka 2018 yang bakal berlangsung di Arena Birmingham, Inggris, 14-18 Maret.
Sejumlah pemain, termasuk Ahsan, mengeluhkan aturan baru tersebut dan berharap ada pertimbangan lebih lanjut dari BWF.
(Baca juga: Saksi Perjalanan Karier Lee Chong Wei Komentari Film Rise of The Legend)
"Kesal sih, ya diluapkan tidak apa-apa, tetapi jangan sampai mempengaruhi permainan kami," ujar Ahsan.
Pada Jerman Terbuka 2018, langkah Ahsan/Hendra terhenti pada fase semifinal. Mereka dikalahkan pasangan Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Selanjutnya, Ahsan/Hendra dan sejumlah wakil Indonesia lainnya akan mengikuti turnamen bergengsi All England Terbuka 2018.