Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Performa pada turnamen Jerman Terbuka 2018 rupanya belum memuaskan pasangan ganda putra nasional, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Pada turnamen yang digelar di Mulheim an der Ruhr, Jerman tersebut, langkah Ahsan/Hendra dihentikan oleh junior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada babak semifinal.
Bagi Ahsan/Hendra, pencapaian itu belum sesuai dengan ekspektasi. Mereka pun berharap bisa meraih hasil yang lebih baik pada ajang berikutnya.
"Pastinya belum puas sama penampilan kami di turnamen ini, tetapi ya disyukuri saja," kata Ahsan seperti dikutip JUARA dan BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Sebagai pasangan senior yang kembali disatukan pada awal 2018, Ahsan/Hendra diharapkan bisa kembali meraih prestasi seperti sebelumnya
Mereka tercatat pernah mendapatkan medali emas Kejuaraan Dunia BWF pada tahun 2013 dan 2015, serta sembilan gelar superseries.
Selain itu, Ahsan/Hendra juga pernah meraih medali emas pada ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Setelah Jerman Terbuka 2018, Ahsan/Hendra dijadwalkan bakal mengikuti turnamen bulu tangkis tertua di dunia yakni All England Open 2018.
"Untuk All England, kami jaga kondisi saja. Akan tetapi, lumayanlah hasil di turnamen Jerman Terbuka," kata Hendra.
"Di Jerman, kami bisa memberi perlawanan kepada pasangan-pasangan unggulan dari Denmark, Taiwan, dan bisa melawan Fajar/Rian juga," ujar dia.
Ahsan/Hendra pernah satu kali menjuarai All England Terbuka, tepatnya pada tahun 2014.
Kala itu, Ahsan/Hendra menjadi juara setelah menaklukkan pasangan asal Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, dengan skor 21-19, 21-19.