Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Promotor ajang Formula 1 (F1), Liberty Media, terus berusaha melakukan inovasi demi membawa ajang balap jet darat tersebut menuju kejayaan.
Berbagai keputusan penting pun sudah diambil oleh Liberty Media. Mulai dari penggantian logo F1 hingga dihilangkannya sosok grid girls.
Yang terbaru, promotor baru F1 ini berencana untuk merombak susunan jadwal balap dalam satu musim kompetisi.
Liberty Media ingin musim kompetisi Formula 1 pada masa mendatang dimulai dengan rangkaian seri di Eropa, berlanjut ke wilayah benua Amerika, dan berakhir di Asia.
Sean Bratches (kepala F1 bidang komersil) pun mengungkapkan bahwa alasan di balik ide penyusunan jadwal kompetisi yang baru tersebut.
(Baca Juga : Pebalap Wanita F1 Ini Janji Tidak Akan Main-main saat Ditunjuk Jadi Test Driver Sauber)
"Kami mencoba mengarahkan kapal ini menuju arah yang lebih efisien untuk penggemar," kata Sean Bratches dikutip JUARA dari Planet F1.
"Rencana ini juga akan terasa lebih efisien untuk tim F1 karena dapat menghindari biaya perjalanan yang mahal."
Sepintas, pengelompokan jadwal berdasarkan regional ini memang terasa lebih efisien dibandingkan yang diterapkan pada saat ini.
Sebagai gambaran, F1 musim 2018 akan dimulai dari Australia - Asia (3 seri), Eropa (2 seri), Kanada - Eropa (6 seri), Singapura - Rusia - Jepang - Benua Amerika (3 seri) dan berakhir di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Jadwal balap yang tersusun berdasarkan kelompok regional ini diklaim juga dapat memberikan kemudahan untuk F1 dalam sudut pandang komersial.
"Rencana ini juga akan menciptakan kesempatan baru pada sudut pandang sponsorship," tutur Sean Bratches.
Meskipun jadwal F1 yang baru itu relatif lebih efektif, namun pihak Liberty Media mengaku masih akan menunda penerapan wacana tersebut.
Ajang Formula 1 musim 2018 akan memulai balapan perdananya di Melbourne, Australia, pada Minggu (25/3/2018).