Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Indonesia nyaris menyapu bersih gelar turnamen All England Terbuka pada 1979. Sorakan penonton yang bergemuruh untuk mendukung para wakil tuan rumah, Inggris, tak membuat pasukan Garuda gentar.
Ketika itu, Indonesia hanya gagal pada nomor tunggal putri.
Momen yang terjadi pada 39 tahun silam itu membuat Indonesia berstatus sebagai juara umum pada ajang paling bergengsi di dunia tepok bulu tersebut.
Pebulu tangkis tunggal putra, Liem Swie King, memimpin rekan-rekannya dengan mengalahkan Flemming Delfs (Denmark), 15-7 dan 15-8.
Sementara itu, pada nomor ganda putra, pasangan Tjun Tjun/Johan Wahjudi tampil memikat. Mereka sukses meraih hat-trick gelar.
Baca juga: Tak Ada Pebulu Tangkis Nomor 1 Dunia yang Menempati Urutan Teratas BWF World Tour Finals 2018
Seakan ingin memanfaatkan keadaan tim yang sedang oke, pasangan ganda putri, Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna, tampil percaya diri dan sukses mencatatkan nama sebagai juara All England Terbuka 1979.
Khusus bagi Verawaty, kemenangan ini sekaligus melunasi kegagalannya pada nomor tunggal putri. Pada nomor tersebut, langkah Verawaty terhenti di tangan Saori Kondo (Jepang) sejak babak kedua.
1979 memang menjadi tahun terbaik Indonesia pada turnamen All England. Setelah memastikan tiga gelar juara dari nomor tunggal putra, ganda putra, dan ganda putri, nomor ganda campuran juga menyumbang titel kampiun.
Pada babak final ganda campuran, pasangan andalan Indonesia, Christian Hadinata/Imelda Wiguna, mampu tampil beringas.
Mereka pun menggenapi status Indonesia sebagai juara umum setelah menaklukkan pemain tuan rumah, Mike Tredgett/Nora Perry, 15-1, 18-17.
“Pertandingan final saya bersama Imelda berlangsung seru karena kami bermain melawan pasangan asal tuan rumah. Saat itu, penonton di tribun sangat riuh. Namun, hal itu justru membuat kami lebih bersemangat untuk menjadi juara umum,” ujar Christian kepada JUARA.net dan Tabloid BOLA.
Baca juga: Herry IP: Untuk Marcus/Kevin yang Pasti-pasti Saja
Kini, Christian melihat Indonesia memiliki peluang besar untuk mengulang prestasi yang ia raih bersama rekan-rekannya kala itu.
Keyakinan Chris kepada skuat Merah Putih bukan tanpa alasan. Menurut dia, empat nomor yang terdiri dari tunggal putra, ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran, telah memiliki pemain andalan yang bisa mengejutkan pada All England Open 2018.
“Keempat nomor tersebut telah memiliki kekuatan dan mampu bersaing dengan pemain elite dunia. Tinggal tekad dan motivasi di Inggris saja yang bisa membawa mereka mengulang prestasi 1979,” tutur peraih emas Asian Games 1978 di Thailand (bersama Ade Chandra).
Chris menggarisbawahi nomor ganda putri yang harus bisa memanfaatkan peta kekuatan yang tak lagi di dominasi oleh China.
“Saya rasa sekarang ganda putri Jepang yang kuat. Pemain China cenderung turun performanya. Ini salah satu hal yang harus dimanfaatkan ganda putri kita,” ujar Chris.
Jika seorang legenda seperti Chris sudah bisa percaya dengan skuat Indonesia bisa merebut empat gelar, tinggal bagaimana Jonatan Christie dkk. bisa menguasai keadaan dan tampil mengejutkan pada turnamen All England Open ke-119.
Turnamen All England Open 2018 akan berlangsung di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, pada 14-18 Maret mendatang.