Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim tuan rumah, Klub Renang Petrokimia Gresik (KRPG), tampil sebagai juara umum pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Renang Petrokimia Cup XI 2018 yang digelar di Kolam Renang Petrokimia Gresik, Jawa Timur, 24-25 Februari.
KRPG naik ke podium kampiun setelah mengumpulkan poin sebanyak 3.023,5. Rival terberat KRPG, Hiu Surabaya, menempati peringkat kedua dengan 2.028 poin.
Sementara itu, Bali Pari menduduki peringkat ketiga dengan 1.689 poin.
Meski tampil sebagai juara umum, tetapi dari segi perolehan medali KRPG berada di urutan keempat.
Klub Hiu Surabaya mendominasi perolehan medali dengan 26 emas, 19 perak dan 18 perunggu.
Di belakang Hiu Surabaya, ada TSC Bali dengan 21 emas, 14 perak dan 8 perunggu. Sementara itu, KRPG cuma bisa meraih 14 medali emas, 22 perak dan 18 perunggu.
Baca Juga:
“Dalam kejuaraan Petrokimia Cup ini kan menggunakan sistem poin bukan medali. Jadi, juaranya ditentukan oleh poin yang telah dikumpulkan dari rangking yang didapat oleh atlet perorangan maupun beregu," tutur Dudy Priharyadi, pelatih KRPG.
"Pada kejurnas kali ini kami mengumpulkan poin terbanyak sehingga kami dapat mempertahankan gelar sebagai juara umum,” kata Dudy lagi.
Menurut Dudy, sistem poin ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pembinaan klub renang secara global.
Meski dalam perolehan medali timnya hanya diurutan keempat, namun atletnya banyak yang masuk dalam kelompok 16 besar dalam setiap nomor.
Sistem poin untuk perorangan, rangking pertama mendapat 16 poin, semakin menurun hingga peringkat ke 16 hanya mendapat 1 poin.
Sementara itu, kategori beregu juga terdiri atas 16 peringkat dengan kenaikan 2 poin di setiap peringkatnya.
Peringkat pertama mendapat 32 poin, semakin menurun hingga peringkat ke 16 hanya mendapat 2 poin.
“Ini kredit poin tersendiri serta sebagai bentuk target pembinaan bahwa anak-anak mempunyai progres dalam setiap kejuaraan," ucap Dudy
"Misal tahun lalu hanya mampu masuk peringkat 10, tetapi tahun ini mereka bisa masuk peringkat 8 dan seterusnya. Kalau masalah mendapatkan medali itu soal waktu,” kata Dudy lagi.