Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gebrakan yang dilakukan pelatih kepala ganda campuran, Richard Mainaky, pada awal tahun ini cukup mengejutkan pencinta bulu tangkis Indonesia.
Penulis: Yakub Pryatama
Richard mencoba melakukan penyegaran pada skuatnya dengan menceraikan pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto.
Praveen Jordan kini berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti, sedangkan Debby Susanto berduet dengan pemain ganda putra, Ricky Karanda Suwardi.
Pertaruhan yang dilakukan Richard tersebut harus dibuktikan kedua pasangan dengan penampilan oke.
(Baca juga: Angkat Besi Kelas 62 Kg Dihapus pada Asian Games 2018, Menpora Kirim Surat kepada OCA)
Setelah mengarungi tiga turnamen di awal tahun, yaitu Super Series Malaysia Masters Super 500, Super Series Indonesia Masters Super 500, dan Super Series India Terbuka Super 500, performa Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto diharapkan bisa lebih baik dan lebih padu di lapangan.
Juara.net berkesempatan mewawancarai pasangan itu di pelatnas Cipayung usai latihan pada Rabu (21/2/2018). Berikut petikannya.
Berbeda saat dengan Praveen, ketika bermain dengan Ricky, Debby terlihat tampil dominan di lapangan. Apa yang membuat Debby tampil lebih menguasai lapangan?
Debby (D): Mungkin saya tampil dominan di lapangan supaya tahu cara bermain Ricky seperti apa.
Kemarin kami baru ikut pertandingan dan baru dua bulan berlatih.
Jadi, menurut saya, saya harus mulai bisa mengetahui cara bermain Ricky.
Apa cara Anda untuk tampil kompak dengan Ricky?
D: Kuncinya dengan latihan. Jika latihan rutin, bakal ketahuan kami seperti apa dan di saat posisi capek, kami berdua harus bisa mencari jalan keluar untuk bisa unggul dari lawan.
(Baca Juga: PSMS Medan Resmi Gandeng Sponsor Baru untuk Liga 1)
Dari segi usia dan pengalaman, Praveen dan Ricky memiliki kesamaan. Apa perbedaan mereka dan bagaimana Anda menanggapinya?
D: Sebenarnya, perbedaannya tak terlalu signifikan walaupun Ricky baru pindah ke ganda campuran.
Sekarang memang kami sedang membangun komunikasi satu sama lain.
Ricky (R): Saya dituntut untuk menjadi partner Debby, mau tak mau hasil pertandingan bakal dilihat dan harus bagus.
Maka, saya punya beban tersendiri karena dipasangkan dengan Debby.
Apa yang bisa membuat kalian tune in saat bermain?
D: Kami harus bisa membalikkan keadaan ketika tertinggal dan mempunyai visi yang sama saat bertanding.
Saya percaya bahwa tak ada hal yang instan. Semua butuh proses.
R: Harus lebih sering bersama supaya bisa menemukan feel bermain, baik saya maupun Debby.
(Baca Juga: Lewis Hamilton Ungkap Harapannya pada Musim Balap 2018)
Apa evaluasi yang kalian dapatkan setelah mengikuti tiga turnamen awal?
D: Saya melihat Ricky baru beradaptasi juga, pola teknik dan latihan mungkin berbeda dengan saat dulu ia bermain sebagai ganda putra.
Ia harus bisa beradaptasi dengan posisinya yang baru sebagai pemain ganda campuran karena pasti lebih capek di ganda campuran.
Kaki harus lebih kuat dan cepat karena dia harus melapis saya sekarang.
Intinya, sekarang Ricky mesti bermain ekstra karena bola yang biasanya bukan untuk dia, sekarang harus dia ambil.
Dia dibiasakan mengambil bola yang sudah tak bisa saya kejar.
Dia juga harus bisa mengatur posisi sebagai pemain ganda campuran.
R: Saya pribadi ingin banyak menambah porsi latihan sendiri untuk menguatkan fisik.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Lahir Sosok Gennaro Gattuso-nya Indonesia asal Tanah Papua)
Apa harapan kalian selanjutnya?
D: Tentu ingin jauh lebih baik dari sebelumnya.
Dari segi latihan juga ingin terus ditingkatkan dan satu hal yang penting, kami harus bisa mengenal satu sama lain lagi, hahaha.
R: Harapannya kurang lebih sama dengan Debby. Saya ingin lebih baik dari sebelumnya dan latihan lebih intensif agar bisa memiliki chemistry satu sama lain.
Turnamen terdekat apa yang akan diikuti kalian?
D: Mestinya kami ke Grand Prix Gold Jerman Terbuka, tapi tidak jadi.
R: Meski tak ikut All England (Debby turun dengan Praveen di All England), mungkin kami akan ke Osaka atau Selandia Baru, karena kami memerlukan poin untuk bisa bermain di Indonesia Terbuka 2018.