Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua umum Indonesian Para Games Organizing Committee (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari mengakui bahwa aspek pengadaan barang menjadi salah satu sorotan jelang Asian Para Games 2018 yang digelar di Jakarta 6-13 Oktober mendatang.
"Peralatan yang dibutuhkan sebagian besar impor di tengah waktu persiapan yang sempit. Kalau lelang belum selesai khawatir barang belum datang saat event berlangsung," kata Okto dalam kunjungan ke kantor redaksi Tabloid BOLA, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
"Karena itu, kami mendorong Peraturan Presiden (Perpres) keluar agar tidak diperlukan lelang atau pengadaannya bisa berbarengan dengan pengadaan untuk Asian Games 2018," ujar Okto.
Aspek Infrastruktur juga menjadi sorotan Inapgoc. Sebelum Asian Para Games resmi digelar, Inapgoc berencana menggelar test event yang akan digelar pada 30 Juni hingga 3 Juli mendatang.
"Infrastruktur tengah dikerjakan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR). Nantinya kami akan menggunakan 1.000 kamar yang ada di Wisma Atlet, Kemayoran," ucap Okto.
(Baca juga: Lee Chong Wei: Jadi Nomor Satu Dunia Tidak Penting bagi Saya
"Kami juga ingin adanya penambahan 6 lift khusus untuk kursi roda yang disiapkan bagi atlet berkursi roda hingga lantai 10," ujar Okto.
Okto juga menjelaskan bahwa akan ada 10 kamar yang disediakan untuk atlet menggunakan kursi roda karena mereka butuh akses lebih luas, termasuk fasilitas kamar mandi.
Untuk transportasi, Inapgoc juga tengah memikirkan strategi mengatasi kemacetan.
"Venue untuk Asian Para Games ada tiga yakni Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta International (JI) Expo Kemayoran, dan Kelapa Gading," tutur Okto.
Di JI Expo ada tiga nomor yang dipertandingkan, sedangkan venue di Kelapa Gading akan menggelar cabang tenis meja dan angkat berat.
Asian Para Games rencananya akan menggelar 18 cabang olahraga dengan 540 nomor pertandingan.