Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) mendapat dukungan dari Asosiasi Bulu Tangkis Asia terkait kasus pengaturan skor yang belakangan merebak dan melibatkan dua pebulu tangkis Malaysia.
Dilansir dari NST, Chief Operating Officer (COO) Asosiasi Bulu Tangkis Asia, Kenny Goh, mengatakan bahwa pihaknya bakal mengerahkan seluruh kemampuan untuk memberantas hal tersebut.
"Tidak ada hal bagus yang lahir dari pengaturan skor. Dalam jangka panjang, praktik tersebut hanya akan menghancurkan bulu tangkis dan hal itu akan membuat olahraga ini kehilangan kredibilitas di antara olahraga-olahraga lain," tutur Goh.
"Kami menyadari skandal yang tengah berlangsung, di mana dua pebulu tangkis Malaysia sedang diinvestigasi oleh BWF," kata Goh lagi.
Baca juga: Ini Komentar BWF Terkait Masalah 2 Pemain Malaysia yang Terlibat Pengaturan Skor Pertandingan
Lebih lanjut, Goh menilai langkah BWF untuk berkomunikasi langsung dengan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton of Malaysia/BAM) adalah hal tepat.
Goh juga meyakini BWF akan bisa menemukan jawaban atas kasus yang mencoreng bulu tangkis di kancah internasional.
"Saya pikir BWF punya dua cara, yang pertama ialah melalui sistem whistle blower, sedang yang lainnya ialah cara ilmiah untuk mendeteksi pengaturan skor di antara para pemain," ucap Goh.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, Asosiasi Bulu Tangkis Asia tidak akan menoleransi bentuk apapun dari manipulasi pertandingan dan kami akan membantu BWF untuk memeranginya," kata Goh lagi.
Baca juga: Ini Jumlah Uang yang Diterima Jika Melakukan Pengaturan Skor Pertandingan Bulu Tangkis
Saat ini, BWF tengah melakukan penyelidikan intensif terhadap dua pebulu tangkis Malaysia yang masih disembunyikan identitasnya.
Namun yang jelas, kedua pemain itu bukanlah pebulu tangkis nasional Negeri Jiran.
BWF dijadwalkan menggelar sidang pertama dengan agenda dengar pendapat alias hearing di Singapura, 26-27 Februari mendatang.
Andai terbukti bersalah, kedua pemain tersebut terancam hukuman seumur hidup.