Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Halo, Hal Buruk buat Aerodinamika di F1 2018

By Rabu, 21 Februari 2018 | 14:57 WIB
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, menghadiri acara perayaan kemenangan sebagai juara dunia Formula 1 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (29/11/2017). (MANAN VATSYAYANA/AFP PHOTO)

Regulasi tidak berubah drastis, tapi tampak luar mobil-mobil F1 bakal sangat berbeda musim ini.

Penulis: Arief Kurniawan

Semua gara-gara peranti pengaman kepala baru bernama halo.

Selain halo sebagai pembeda, ada juga pelarangan sirip hiu dan T-wing di atas tutup mesin.

Bagi pebalap mungkin perbedaan itu tak terlalu sesignifikan mobil lebih lebar dan ban lebih besar seperti tahun lalu, tapi tidak untuk para teknisi mobil.

(Baca Juga: Demi Kalahkan Global Cebu FC, Irfan Bachdim Hubungi 'Pembisik')

Ketiga peranti itu sangat menentukan perancangan mobil demi terciptanya mobil dengan efek aerodinamika yang efektif.

“Halo dari sisi aerodinamis adalah hal buruk,” ujar James Allison, pemimpin teknis tim Mercedes.

Namun, James Allison menambahkan bahwa seluruh tim diizinkan untuk menambahkan apa pun di sekitar halo selama bisa menguntungkan dalam hal aerodinamika.

“Yang terpenting dari semuanya adalah desain halo ini tidak sampai merusak perilaku sayap belakang,” tutur pria yang pernah bekerja juga untuk Ferrari ini.