Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dewan Olimpiade Asia (OCA) telah mengetuk palu tentang kuota nomor pertandingan pencak silat yang boleh diikuti negara peserta di Asian Games 2018.
Penulis: Persiana Galih
Sekretaris Umum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Erizal Chaniago, menyebut bahwa sebelumnya OCA memperbolehkan satu negara turun di 13 dari 16 nomor yang tersedia.
Kini, semua negara peserta mesti mengikuti 16 nomor yang tersedia.
Setiap nomor wajib diikuti oleh minimal enam negara.
(Baca Juga: Irfan Bachdim Mengaku Siap Tampil Lawan Global Cebu FC di Piala AFC)
Jika jumlah tersebut tak dipenuhi, OCA berhak menghapus nomor tersebut.
Aturan itu tentu menjadi tantangan bagi PB IPSI karena negara-negara lain tak akrab dengan nomor seni ganda dan regu.
“Karena itu, kami tengah mempersiapkan dukungan teknis berupa pelatih dan arena latihan di Indonesia untuk negara-negara lain yang ingin berlatih nomor seni ganda dan regu. Kalau perlu, silakan berlatih di Indonesia” kata Erizal Chaniago.
Negara lain kerap mengalami kesulitan dalam menyiapkan tim seni ganda dan regu.
Soalnya, perlu waktu bertahun-tahun lamanya untuk dapat menguasai seni pencak silat.
Selain itu, PB IPSI ingin terus mempopulerkan pencak silat agar cabang ini menjadi ekshibisi di Olimpiade Tokyo 2020.
Saat ini, pencak silat sudah dimainkan lebih kurang oleh 45 negara.
Dibutuhkan minimal 70 negara penggiat pencak silat untuk memenuhi syarat menjadi cabang ekshibisi di Olimpiade Tokyo 2020.