Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim Indonesia menjadi juara umum test event pencak silat Asian Games2018, 10-15 Februari di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, dengan menggondol 10 emas, satu perak, dan satu perunggu.
Penulis: Persiana Galih
Tapi, kemenangan itu tak membuat mereka puas.
Menurut pelatih kepala pelatnas pencak silat Indonesia, Rony Syaifullah, tim Indonesia masih lemah dalam urusan fisik.
“Fisik atlet menjadi catatan khusus bagi kami. Kalau hal ini dibiarkan, saya takut kami akan keteteran di Asian Games 2018,” ujarnya pada BOLA.
(Baca Juga: 3 Klub Malaysia yang Dibela Pemain Indonesia Terancam Hukuman Pengurangan Poin)
"Dalam lima bulan terakhir menuju Asian Games 2018, atlet-atlet pencak silat akan ditempa untuk lebih menguasai teknik bertarung. Saya khawatir lawan telah menguasai teknik para atlet Indonesia. Apalagi, lawan-lawan yang datang di test event," ucapnya lagi.
Rony Syaifullah juga berkesimpulan bahwa test event tak dapat dijadikan tolok ukur performa Indonesia selama Asian Games 2018 karena persaingan di Asian Games nanti akan jauh lebih sengit.
Meski sebanyak 91 atlet dari 10 negara, yakni Brunei Darussalam, Filipina, India, Jepang, Kirgistan, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia, tampil di ajang ini, sebenarnya pesaing utama Indonesia tidak hadir dalam test event.
“Kami masih harus menunggu Kejuaraan Pencak Silat Belgia Terbuka 2018 di Belgia pada Mei mendatang. Di sana, kami akan bertemu pesaing utama, seperti Vietnam, Iran, dan Uzbekistan,” ujar Rony.