Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET – Setelah kontraknya habis usai musim 2018, pebalap MotoGP, Marc Marquez, mengaku masih memprioritaskan Honda.
Sikap ini boleh jadi merupakan keinginan Marquez untuk membalas budi dulu ke Honda.
Bagaimanapun, pabrikan Jepang inilah yang memberinya jalan ke MotoGP dan memfasilitasi semua yang ia inginkan hingga menjadi salah satu pebalap fenomenal belakangan ini.
Marquez bisa membuktikan bahwa Honda tak salah mengontrak dia.
Saat ini tingkat keberhasilan dia adalah 80 persen. Dari 5 musim tampil di MotoGP sejak 2013, 4 titel juara dunia dia raih.
(Baca Juga : Test Event Asian Games 2018 - Grece Savon Simangunson Kalah, Tinju Indonesia Tanpa Medali Emas)
Dalam bahasa lain, Marc Marquez bisa dengan mudah jadi juara dunia bila mengendarai motor Honda.
Mungkin saja ia ingin meraih titel kelima tahun ini atau bila memperpanjang kontrak dua musim hingga 2020 mencoba keras untuk mendapatkan yang keenam dan ketujuh.
Bila Marc Marquez minimal mendapatkan enam titel di Honda, maka dia sah menjadi pebalap terbaik mereka.
Sejauh ini, dalam kategori utama, Marquez masih kalah dari Mick Doohan (Australia) dan Valentino Rossi (Italia) selama kedua pebalap itu membela Honda.
Mick Doohan unggul atas Marc Marquez dalam hal jumlah titel (5 berbanding 4), menang balapan (54-35), hingga pole position (58-45).
Sementara Valentino Rossi teratas dalam urusan persentase memenangi lomba dibanding balapan yang diikuti (51,5%-38,8%).
The Doctor membela Honda selama empat musim (2000- 2003), meraih tiga gelar juara dunia, dan memenangi 33 dari 64 balapan yang ia ikuti.
Doohan, yang sepanjang kariernya di GP500/ MotoGP selalu membela Honda itu, menang 54 kali dari 137 GP.