Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebanyak 15 atlet pencak silat, lima pelatih, dan satu manajer berada di Jepang pada 20-31 Desember 2017 untuk mempelajari judo dan kempo.
Mereka mempelajari judo dan kempo di negara asalnya karena cara atlet judo dan kempo melakukan cengkeraman yang kuat dan bantingan yang baik.
Kemampuan itu yang ingin diadaptasi oleh tim pencak silat Indonesia.
Apalagi, test event pencak silat Asian Games 2018 akan digelar di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, 10-15 Februari, sehingga para atlet pelatnas bisa menilai sejauh mana mereka mencerna pembelajaran di Negeri Sakura.
Saat ini, Rony Syaifullah, pelatih kepala pelatnas pencak silat, mengatakan 80 persen atlet pelatnas sudah menguasai ilmu tersebut.
(Baca Juga: VIDEO - 2 Gol Spektakuler dari Sepak Pojok Guncang Pertandingan Liga Italia)
Sebelumnya, atlet-atlet pelatnas hanya menguasai gerakan yang berfokus pada kekuatan kaki.
Tak hanya mendapat ilmu, Indonesia pun membagikan ilmu pencak silat kepada para atlet judo dan kempo Jepang.
“Ternyata orang Jepang antusias dengan pencak silat. Selain memang ingin berlatih, kunjungan ke Jepang bertujuan untuk misi politik, yakni harapan pencak silat tampil sebagai cabang ekshibisi di Olimpiade Tokyo 2020,” kata Rony Syaifullah.
Selain Jepang, pelatnas pencak silat juga telah mengagendakan untuk terbang ke Korea pada pertengahan tahun.