Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tim Tenis Indonesia Butuh Latih Tanding Lebih Banyak

By Yakub Pryatama - Senin, 5 Februari 2018 | 15:02 WIB
Petenis andalan Indonesia, David Agung Susanto, bersalaman dengan Alberto Lim (Filipina) yang akan menjadi lawannya pada laga pembuka pertandingan babak pertama Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania antara Indonesia versus Filipina di Philippine Columbian Association Club Manila, Filipina, Jumat (3/2/2017). (HUMAS PB PELTI)

Berisikan petenis-petenis muda, tim Davis Indonesia gagal memberi kejutan saat melawan Filipina pada gelaran Piala Davis 2018 Grup II Zona Asia-Oseania yang digelar di Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 3-4 Februari.

Menurut Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP Pelti, Deddy Prasetyo, meski David Agung Susanto dkk. bermain dengan dominasi tinggi dan memaksa sang lawan kesulitan, timnya memang kalah pengalaman dengan lawan.

"Latihan intensif selama satu bulan tentu sangat kurang. Seharusnya setelah latihan intensif, anak-anak juga diberikan dulu uji coba pertandingan. Maka, konsep latihan yang sudah diberikan tak akan pudar saat bertanding di pertandingan resmi," ujar Deddy kepada JUARA.net, Minggu (4/2).

Deddy berharap para petenis muda bisa diberi latihan rutin dan jadwal uji coba bertanding setelahnya. Para pemain juga harus terbiasa dengan atmosfer dan tekanan yang diberikan para penonton.

(Baca juga: Dipuji Valentino Rossi, Pebalap Jepang Ini Tetap Tidak Dilihat Tech3)

"Jika mainnya sering, pasti petenis kita akan berani memukul kencang dan bisa memberikan pressure tinggi terhadap lawan. Selain itu, fisik pemain saat bermain beberapa set juga akan terbiasa dan tak akan mudah lelah," ucap Deddy.

Hal senada diungkapkan Manajer Tim Tenis Indonesia, Didiek Edhie. Meskipun belum bisa menang melawan Filipina, dirinya cukup puas dengan penampilan para petenis yang perdana bermain di Piala Davis, seperti Althaf Dhaifullah dan Justin Barki.

"Saya akan meminta kepada para pemain agar terus rutin dalam berlatih karena tenis itu adalah pilihan. Jika ingin berprestasi ya harus latihan dengan rutin tanpa putus," ujar Didiek.

Selanjutnya, Indonesia akan melawan Sri Lanka untuk mempertahankan posisi di zona II. Deddy melihat kesempatan petenis andalan Indonesia, Christopher Rungkat, untuk turun melawan Sri Lanka cukup terbuka, asalkan tak bentrok dengan agenda Tour yang sedang diikuti.

Saat ini, Christopher sedang fokus untuk mengejar ajang Grand Slam. 

"Kami berharap mereka semua akan kami latih lagi sehingga bisa meraih hasil maksimal, April nanti saat bertandang ke Sri Lanka," kata Deddy.