Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Anggar memang bukan cabang yang diunggulkan Indonesia menuju Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September 2018.
Namun, cabang ini tetap fokus dalam mempersiapkan pelatnas menuju ajang olahraga terbesar di Asia itu.
“Meskipun tidak diunggulkan untuk meraih medali karena pesaing di Asian Games 2018 nanti merupakan tim-tim kelas dunia, kami tak mau kalah dan selalu berambisi untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” tutur Kabid Binpres PB Ikasi, Muslimin, saat dihubungi BOLA, Rabu (31/1/2018).
Pelatnas anggar saat ini masih digelar di daerah masing-masing alias desentralisasi.
(Baca Juga: Conor McGregor Puji Keputusan Ronda Rousey yang Bergabung dengan WWE)
PB Ikasi bakal menggelar sentralisasi setelah seleksi nasional (seleknas) di Gedung Anggar, Samarinda, Kalimantan Timur, 5-7 Februari 2018.
Seleknas akan menjaring 42 atlet dari seluruh Indonesia yang terdiri dari atlet junior dan senior.
Seleksi kali ini akan berbentuk tes fisik dan pertandingan.
“Mengapa kami tetap mengadakan seleksi untuk para junior? Karena kami ingin hasil seleknas 2018 sebagai langkah jangka panjang menuju SEA Games 2019 mendatang,” ujar Muslimin.
Setelah itu, promosi-degradasi dilakukan sehingga dari 42 atlet akan terpilih 24 atlet yang kemudian tampil di Asian Games 2018.
“Kami akan melanjutkan pemusatan latihan di Samarinda, lalu di Korea Selatan pada April selama dua minggu, dan uji coba di Thailand selama satu minggu pada Juni,” tutur Muslimin.
(Baca juga: India Open 2018 - Marcus/Kevin Jadi Wakil Pertama Indonesia yang Lolos ke Semifinal)
Muslimin melihat ada peluang di nomor degen putra dan sabel putri bagi Indonesia.
“Sebenarnya, persaingan anggar di Asian Games sangat ketat,” ucap Muslimin.
Ya, China dan Korea Selatan adalah negara yang mendominasi cabang ini.
Indonesia terakhir kali meraih medali di Asian Games pada Beijing 1990 melalui perak di nomor degen putri perseorangan oleh Silvia Koeswandi dan perunggu di nomor degen beregu.