Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2012.
Pacific Caesar berpeluang menjadi salah satu tim final four IBL 2017-2018 dengan sekarang sudah duduk di peringkat dua Divisi Putih dengan 21. poin
Setelah target prestasi sudah di depan mata, lalu ke mana arah perjalanan Pacific Caesar selanjutnya?
Menurut Irsan Pribadi Susanto, putra pemilik Pacific Caesar, Bambang Susanto, arah itu tak lain adalah melanjutkan rencana mereka menjadi klub basket dengan keuangan yang sehat.
(Baca Juga: Daniel Ricciardo: Kontrak yang Baru Bisa Saja Menghancurkan Harapan Saya)
"Saat ini, saya yakin sebagian besar tim basket di IBL belum memiliki keuangan yang aman. Hal ini yang sebenarnya menjadi persoalan utama seluruh tim," ujar Irsan.
Dengan raihan prestasi, Pacific Caesar akan lebih mudah mendapatkan suntikan dana sponsor yang selama ini tak mereka miliki.
Sejauh ini, kata Irsan, sebagian besar klub di Indonesia masih berdiri lantaran kecintaan sang pemilik terhadap bola basket.
Begitu pula dengan Suk Fuk, panggilan akrab Bambang Susanto, yang masih menopang keuangan timnya lewat bisnis garmen.
"Jika tim-tim Indonesia tak berusaha profesional, lalu 30 tahun lagi setelah para pemilik ini tak ada, akan dibawa ke mana basket kita? Idealnya seperti NBA, di mana pemilik boleh berganti, tapi eksistensi tim tetap berjalan," kata Irsan lagi.
Tak hanya itu, dengan berbekal prestasi pula, Pacific Caesar dapat menambah jumlah suporter sebagai salah satu tolok ukur kebesaran klub.
Apalagi, saat ini mereka menjadi satu-satunya tim asal Surabaya setelah CLS Knights resmi meninggalkan IBL dan bergabung bersama ASEAN Basketball League (ABL).
(Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan India Jika Ingin Menjadi Negara Adidaya di Bulu Tangkis seperti China dan Indonesia)
Tak heran jika pada Minggu (21/1/2018), hari terakhir berperan sebagai tuan rumah Seri V IBL 2017-2018 di GOR DBL Arena, Pacific Caesar membagikan topi secara gratis pada penonton.
Topi berwarna hijau dengan tulisan berbahasa Jawa "Kene iki Suroboyo Cuk!" itu saat ini tengah digemari publik basket Surabaya.
"Kami sengaja memproduksi topi ini dalam jumlah banyak untuk dibagikan secara gratis pada pencinta basket," ujar Irsan Pribadi Susanto.
"Kene iki Suroboyo Cuk!", yang kental dengan bahasa sehari-hari orang Surabaya, saat ini telah menjadi jargon yang kerap mereka pamerkan.
Selain pada topi, Pacific Caesar pun mencetak jargon tersebut dalam bentuk kaus hingga uang elektronik.
Jargon tersebut adalah suara para pebasket Surabaya.
Bahwa IBL tak mesti melulu didominasi tim Jakarta karena Pacific Caesar mulai mengancam mereka.