Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) akan meninjau ulang peraturan tentang pemain top harus ikut 12 turnamen dalam satu musim.
Regulasi ini mulai diberlakukan pada awal musim kompetisi 2018 dan menuai banyak kritikan dari pemain bulu tangkis top dunia, seperti Lin Dan (China), Lee Chong Wei (Malaysia), Viktor Axelsen (Denmark), Carolina Marin (Spanyol), dan masih banyak lagi.
Atas berbagai kritikan yang muncul, BWF mengatakan akan meninjau ulang aturan tersebut selama Rapat Umum Tahunan di Bangkok, Thailand, pada Mei mendatang.
Vice President BWF Vishu Toolan mengakui bahwa mereka akan meninjau ulang jadwal setelah mendengar masukan dari para pemain.
(Baca Juga: Roger Federer akan Pensiun Setelah Menyalip Rekor Serena Williams)
"Kami mendengarkan masukan dari para pemain. Kami akan mengulasnya. Pada saat yang sama, kami telah membawa beberapa sponsor hebat. Kami ingin membuat tur yang layak di mana semua pemain bisa mendapatkan keuntungan," kata Toolan dikutip BolaSport.com dari Badminton Planet.
"Kami harus mencoba memaksimalkan potensi penghasilan mereka dengan mengekspos mereka ke pertandingan yang lebih banyak," lanjut Toolan yang berasal dari Jamaika.
Pada 2018, struktur turnamen dinamai BWF dengan nama baru "World Tour" yang dirancang untuk menggantikan Seri Superseries dan Superseries Premier.
(Baca Juga: Ditanya Kapan Pensiun Usai Memenangi Australian Open 2018, Ini Jawaban Roger Federer)
Di struktur turnamen yang baru ini, 15 pemain tunggal dan 10 pemain ganda yang berada di jajaran perimgkat teratas harus mengikuti minimal 12 turnamen dalam satu musim.
"Kami telah memiliki Superseries selama 10 tahun. Itu sudah lama sekali. Kami perlu mengubahnya karena kami memiliki sistem yang sempurna atau solusi sempurna," lanjut Toolan/
Selain masalah regulasi pemain top tersebut, BWF juga akan mendiskusikan tentang sistem poin 11 x 5 yang dulu pernah diusulkan.